Sore tadi, dengan langit yang lumayan gelap karena mendung, tetap membuatku semangat untuk melakukan kegiatan seperti biasa, olahraga sore. Doa-ku, semoga mendung ini segera mendatangkan hujan lagi seperti malam kemarin.
Pose Siti Hajar dan Ibu-nya (Foto; fb Hajar Karas) |
"iya om, tunggu sebentar aku ganti pakaian dulu,"
Aku pun segera ganti baju. Ku ambillah alat untuk main bulu tangkis.
Setiba di depan ternyata om masih mencuci motornya. "main dulu sama Rahul," suruh om kepadaku. “Baiklah om tapi jangan lama-lama”, jawabku.
Aku pun melakukan pemanasan dengan Rahul. Dia anak laki-laki hitam manis yang sekarang masih duduk dibangku SD kelas empat. Ia tinggal dengan tantenya karena kedua orang tuanya merantau di luar kota.
Setelah beberapa menit akhirnya om selesai juga cuci motornya. Kami pun langsung mainkan buku tangkis. Memaikan raket hingga terasa lelah. Selain aku dan om yang sedang main bulu tangkis, juga ada Nunung dan ayahnya yang juga main bola volly. Usai bermain bulu tangkis, aku pun ikut gabung dengan Nunung dan Adit, mereka saudara kandung.
Tak lama kemudian, Azan magrib telah berkumandang, barulah kami mengakhiri semua permainan. Setelah selesai permainan kita tidak langsung mandi tapi ke warung mbak ela dulu untuk membeli es.
"Hajar kamu tu anak perempuan kok belum mandi," tanya mamaknya Filzah, saudaraku. Aku tidak menjawab pertanyaan itu karena aku sedang menikmati es susu coklat kesukaanku yang merupakan kebiasaanku setelah bermain.
Setelah es yang aku beli habis aku pun langsung pulang untuk mandi. "Jar nanti beli lontong yaa buat makan malam," suruh nenek. "iya Nek, tapi aku mandi dulu," jawabku.
Setelah mandi aku pun langsung otw beli lontong yang jaraknya cukup jauh dari lokasi rumahku. Aku tiba di rumah sekitar pukul 18.15 dengan membawa 4 bungkus lontong+gorengan.Hanya untuk membeli itu aku pun harus mengorbankan waktu ngajiku, tapi gak papalah karena aku sayang nenek.
Penulis: Siti Hajar
Penyelaras: Suhadi