Islam Nusantara

Islam Nusantara

Islam Nusantara merupakan tema wawancara di desa Sluke dengan K.Ng.H.Agus Sunyoto. Drs.Mpd dari Malang. Beliau sangatlah hebat selain menjadi Kyai juga sebagai Dosen, Sejarawan, Penulis, dan Pengasuh Pesantren. Beliau pernah kuliah di IKIP Negeri Malang. Berasal dari Surabaya dan sekarang tinggal di Malang Jawa Timur, karya penting buku beliau adalah Atlas Wali Songo. Berikut ini ulasan singkat wawancara saya dengan Beliau.

Foto. Wawancara dengan Agus Sunyoto, di Sluke Rembang




Islam Nusantara bukanlah sesuatu yang baru tetapi sesuatu yang lama dalam kemasan yang baru. Islam nusantara itu apa yang terjadi pada tahun 1926 disebut dengan ahli sunnah waljamaah alamathabil arba’, yang menganut 4 madhab atau yang diformalkan dalam organisasi NU karena kita saat ini sedang menghadapi perubahan besar sebagai akibat dari adanya proses globalisasi. Karena di dalam proses globalisasi diberlakukan satu usaha sistematis untuk menghilangkan semua identitas etnis, bahasa, budaya, dan teritorial. Seperti orang pedesaan sekarang jarag kita temui orang yang memberikan nama pada anaknya dengan nama Jawa ( Paimen, Parjo, Parmen ) tetapi pakai nama seperti orang barat misal Aliando, Madona.

Islam Nusantara itu hanya terdapat di Nusantara Indonesia saja bukan di selain Nusantara. Seperti acara tahlilan dan halal bi halal, mudik setiap lebaran. Apa di negara lain terdapat acara seperti itu? Maka kita sebagai orang Islam harus menjaga jati dan tradisi yang kita punya jangan mudah terpelopori dengan negara lain. Seperti zaman sekarang anak disuruh makan ketiwul dan burger pasti mereka pilih burger.

Isi munculnya sistem Islam Nusantara itu supaya kita mau menjaga jati diri kita sebagai orang Islam Indonesia. Jangan ikut saja dengan semua tradisi orang lain, risentasi itu hanya merupakan pertahanan saja. Jika itu semua jati diri kita hilang maka rasa nasionaalisme kita juga akan hilang. Pada tahun 50-60an terjadi perang dingin antara negara barat dan timur tetapi Indonesia tidak mau menjadi kaki tangan dari salah satu mereka, maka dibentuklah gerakan non blog yang dipelopori oleh Ir.Soekarno.  [Siti Hajar]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama