Lembaga Sosial

Lembaga Sosial


Para ilmuan sosial hingga saat ini masih berdiskusi tentang penggunaan istilah yang berhubugnan dengan ”seperangkat aturan/ norma yang berfungsi untuk anggota masyarakatnya”. Istilah untuk menyebutkan seperangkat aturan/ norma yang berfungsi untuk anggota masyarakatnya itu, terdapat dua istilah yang digunakan, yaitu ”social institution” dan ”lembaga kemasyarakatan”. Mana yang benar? Tentu semunya tidak ada yang salah, semuanya benar. Hanya saja ada perbedaan penekanannya. Mereka yang menggunakan istilah ”social institution” pada umumnya adalah para antropolog, dengan menekankan sistem nilai-nya. Sedangkan pada sosiolog, pada umumnya menggunakan istilah lembaga kemasyarakatan atau yang dikenal dengan istilah lembaga sosial, dengan menekankan sistem norma yang memiliki bentuk dan sekaligus abstrak. Pada tulisan ini, akan digunakan istilah lembaga sosial dengan tujuan untuk mempermudah tingkat pemahaman dan sekaligus merujuk pada kurikulum sosiologi yang berlaku saat ini.

Pada tulisan yang mengulas/ mereview bab dua yaitu lembaga sosial ini, akan dipaparkan tentang; pengertian & hakekat lembaga sosial, tipe-tipe lembaga sosial, macam-macam lembaga sosial, serta peran & fungsi lembaga sosial itu sendiri. Mengingat begitu pentingnya pendalaman materi khususnya pada bagian lembaga keluarga, untuk itu ulasan tentang lembaga keluarga akan diulas sendiri (masih dalam proses). Hal ini dapat dilihat seringkali materi lembaga keluarga muncul di soal ujian nasional. Selanjutnya, semoga review materi lembaga sosial ini bermanfaat, khususnya untuk penulis, dan pembaca siswa di kelas IPS XII pada umumya.

Pengertian & hakekat lembaga sosial

Lembaga sosial adalah seperangkat aturan/ norma yang disepakati bersama untuk mengatur pola kehidupan manusia dalam mencukupi kebutuhannya.
Beberapa ilmuan sosial yang berkontribusi dalam menjelaskan definisi lembaga sosial diantaranya dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

No. Nama Ahli Penjelasan
1 Horton & Hunt System norma untuk mencapai tujuan pokok manusia
2 Bruce J. Cohen System pola sosial untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia
3 Koentjaraningrat Suatu system norma untuk keperluan manusia dalam bermasyarakat
4 Wiese & Becker Suatu jaringan sosial untuk memelihara hubungan manusia dan kelompoknya
5 W.G. Summer Suatu pola-pola yang berfungsi memenuhi kebutuhan masyarakat

Lembaga sosial tidak serta merta hadir begitu saja. Terbentuknya lembaga sosial tercipta dengan urutan sebagai sebagai berikut seperti yang tertera pada tabel di bawah ini;

Urutan Istilah Penjelasan
1 Usage Suatu cara untuk menyelesaikan sesuatu
2 Folkways Kebiasaan atau perbuatan yang diulang-ulang
3 Mores Tata kelakuan yang diterima oleh masyarakat
4 Custom Adat atau tata kelakuan yang kekal dalam masyarakat

Aturan/ norma yang dimulai dari usage hingga custom yang digunakan untuk menjawab kebutuhan hidup manusia itu, kemudian di lembagakan/ diakui keberadaannya/ keabsahannya, atau dalam bahasa inggrisnya disebut institutionalization. Setelah diakui keabsahannya, aturan-aturan tersebut kemudian mendarahdaging pada diri setiap anggota masyarakat, atau dalam bahasa inggrisnya disebut internalized.

Karena aturan/ norma itu telah diakui keberadaannya di masyarakat, agar aturan/ norma tersebut mampu digunakan dalam menyelesaikan masalah dan mencukupi kebutuhan masyarakat, maka diciptakan suatu alat untuk mengatur berjalannya aturan/ norma. Alat untuk mengatur berjalannya aturan/ norma itu yang kemudian disebut kontorl sosial atau dalam bahasa inggrisnya disebut social control.

Kontrol sosial itu berfungsi untuk; memperkuat keyakinan akan kebenaran norma/ aturan tersebut, memberi penghargaan bagi yang taat, mengembangkan rasa malu, memberikan rasa takut bagi pelanggar, dan melahirkan sistem hukum yang kuat.

Perlu diketahui bahwa tidak semua sistem norma/ aturan-aturan yang ada di masyarakat di sebut lembaga sosial. Sistem norma/ aturan-aturan yang dapat kategorikan lembaga sosial harus memiliki syarat-syarat unsur sebagai berikut;
- seperangkat aturan/ norma itu berkaitan dengan kebutuhan pokok anggota masyarakat,
- seperangkat aturan/ norma itu harus relatif tetap, terstruktur, dan sistematis, dan
- seperangkat aturan/ norma itu sebagai sumber untuk bertindak yang mengikat.

Lantas apa saja ciri-ciri seperangkat aturan/ norma yang dikatakan sebagai lembaga sosial? Ada beberapa ciri yang dapat kita gunakan untuk mengenali suatu lembaga sosial, diantaranya;
- didalamnya terdapat pola pemikiran dan pola perilaku (ideologi),
- seperangkat aturan/ norma yang dimilikinya relatif kekal,
- memiliki tujuan,
- memiliki alat-alat,
- memiliki simbol, dan
- memiliki tradisi.

Setelah kita mampu mengetahui ciri-cirinya, apakah seperangkat aturan/ norma itu lembaga sosial atau tidak, selanjutnya adalah bagaimana cara mempelajari suatu lembaga sosial? Untuk mempelajari lembaga sosial, kita dapat menggunakan tiga pendekatan analisis, diantaranya seperti yang tertera pada tebal di bawah ini. Tiga pendekatan ini biasanya digunakan alat analisa pada penelitian dengan objek lembaga sosial yang ada di masyarakat.

No. Pendekatan analisis Penjelasan
1 Historis Melakukan analisis lembaga sosial dengan cara mencari tahu sejarah terbentuk dan berkembangannya
2 Komparatif Melakukan analisis lembaga sosial dengan cara membandingkan lembaga sosial satu dengan lembaga sosial lainnya
3 Fungsional Melakukan analisis lembaga sosial dengan cara mencari tahu apakah lembaga sosial itu berfungsi mencukupi kebutuhan masyarakat atau sebaliknya

Tipe-tipe lembaga sosial

Menurut Gillin & Gillin, lembaga sosial memiliki banyak tipe. Adapun penjelasannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini ;

No. Dari sudut Tipe lembaga sosial Penjelasannya
1 Perkembangannya Cressive institutions Lembaga sosial yang terbentuk dari adat-istiadat masyarakat
Enacted institutions Lembaga sosial yang terbentuk bukan dari adat-istiadat masyarakat
2 Sistem nilainya Basic institutions Lembaga sosial yang didalamnya terdapat seperangkat aturan/ norma yang penting untuk kebutuhan masyarakat
Subsidiary institutions Lembaga sosial yang didalamnya terdapat seperangkat aturan/ norma yang tidak penting untuk kebutuhan masyarakat
3 Penerimaan masyarakat Social sactioned (approved) institutions Lembaga sosial yang diterima masyarakat
unsactioned institutions Lembaga sosial yang ditolak masyarakat
4 Penyebarannya General institutions Lembaga sosial yang penyebarannya ada pada masyarakat luas (dunia)
Restricted institutions Lembaga sosial yang penyebarannya hanya ada pada masyarakat tertentu saja
5 Fungsinya Operative institutions Lembaga sosial yang berfungsi menghimpun seperangkat aturan/ norma pada masyarakat
Regulative institutions Lembaga sosial yang berfungsi mengontorl seperangkat aturan/ norma pada masyarakat

Macam-macam lembaga sosial

Berdasarkan macamnya, lembaga sosial pada umumnya terdapat lima macam, yaitu; lembaga keluarga, lembaga ekonomi, lembaga politik, lembaga pendidikan, dan lembaga agama. Lahirnya beberapa lembaga sosial di atas dilatarbelakangi karena pada dasarnya manusia harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, seperti; kebutuhan untuk berkeluarga, kebutuhan untuk berekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi), kebutuhan untuk berkuasa (politik), kebutuhan untuk berpengetahuan, dan kebutuhan untuk berkeyakinan/ beribadah. Dengan demikianlah, lembaga-lembaga sosial itu hadir yang pada hakekatnya untuk mencukupi akan apa yang dibutuhkan oleh masyakat, sekaligus untuk mengatur kehidupan dalam mencukupi kebutuhan agar tidak terjadi konflik dan kekerasan.

Dewasa ini, lembaga kesehatan dan komunikasi sedang marak hadir di masyarakat. Semakin lama, macam-macam lembaga sosial semakin kompleks. Hal ini sebanding dengan meningkatnya kebutuhan anggota masyarakat yang semakin kompleks pula.

Peran & fungsi lembaga sosial

Lahir dan adanya lembaga sosial di masyarakat, tentu memiliki peran dan fungsi bagi masyarakat dalam rangka mencukupi kebutuhan pokok/ dasar tiap-tiap anggota masyarakatnya. Lantas apa peran dan fungsi dari lembaga-lembaga sosial yang ada di masyarakat? Jawabnya dapat anda lihat pada tabel berikut;

No. Macam-macam lembaga sosial Peran Fungsi
1 Lembaga keluarga Seperangkat aturan/ norma untuk mengatur jalinan ikatan keluarga (orangtua, anak, dan kerabat) Reporduksi, afeksi, sosialisasi, ekonomi, kontrol sosial, dan proteksi.
2 Lembaga ekonomi Seperangkat aturan/ norma untuk mengatur dan mencukupi kebutuhan perekonomian anggota masyarakat Mengatur praktek perekonomian, tempat transaksi jasa dan materi, serta mengubah dan memperbaiki struktur ekonomi (sosial budaya)
3 Lembaga politik Seperangkat aturan/ norma untuk mengatur dan mencukupi kebutuhan akan kuasa dan atau dominasi dari tiap-tiap anggota masyarakat Melegalkan aturan/norma, pelaksana peraturan, menyelesaikan konflik, pelayan masyarakat, melindungi masyarakat, dan memelihara keteraturan agar tidak ada marabahaya yang mengancam masyarakat
4 Lembaga pendidikan Seperangkat aturan/ norma untuk mengatur dan mencukupi pengetahuan dan wawasan anggota masyarakat Fm: Fungsi manifes (diharapkan) dan Fl: Fungsi laten (tidak diharapkan).

Fm: bekal cari nafkah, mengembangkan potensi anggota masyarakat, pelestari budaya, perangsang demokrasi, mengembangkan intelekstual dan keindahan, melatih adaptasi, sumber inovasi sosial, memilih dan mengajarkan peranan sosial, menanamkan ketrampilan, sumber pengendali sosial, sadar sehat, melahirkan nasionalistik, meningkatkan integritas, dan membentuk kepribadian.
Fl: memperpanjang usia pengangguran, memperpanjang usia remaja, mempertahankan kelas sosial, menciptakan generasi perusak
5 Lembaga agama Seperangkat aturan/ norma untuk mengatur keyakinan dan praktik peribadatan Memberi pedoman hubungan manusia dengan Tuhannya, sumber dasar perilaku, menyatukan nilai dan etika, membentuk kebijaksanaan sosial, sumber rekreasional (estetika), alat bantu mencari identitas moral, sumber tafsir (interpretasi) keadaan alam dan sosial, serta pengikat solidaritas sosial.

Demikian review yang dapat penulis paparkan, semoga bermanfaat, sekian dan terimakasih.

Pati, 17 November 2009

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama