Serabi Pamotan (doc. Phap Al Adien, 2016) |
Serabi, jajanan khas Pamotan. Jika kalian di Pamotan, atau saat melintas di Pamotan saat pagi, sempatkan mampir di serabi Pamotan.
Serabi Pamotan buka saat fajar. Biasanya para pelintas dan masyarakat Pamotan, menyempatkan mampir di sini. Sembari jalan pagi, mereka menikmati makanan khas yang dimasak menggunakan tungku dan cawan tanah ini. Bahan dan cara memasaknya masih alami yaitu tepung beras dan santan. Tak ada bahan pengawet pada jajanan ini.
Mereka yang menjadi penikmat serabi, ada dua cara menikmatinya. Pertama, serabi dengan citarasa gurih. Serabi yang hangat dicampur dengan santan hangat. Kedua, cukup dimakan dengan buliran kelapa yang sudah diparut. Serabi menjadi jajanan paling nikmat disaat fajar, karena serabi cukup lembut dan gurih saat dikunyah.
Serabi Pamotan merupakan jajanan pertama kali dikembangkan di kawasan Jawa Tengah. Jajanan ini dikembangkan sejak Pamotan dijadikan lumbung pangan saat kerajaan Bhre Lasem yang bagian dari kerajaan Majapahit kala itu. Selain gamping, padi dan kelapa juga menjadi komoditi unggulan pamotan. Saat Stasiun Pamotan masih aktif, jajanan serabi cukup populer untuk sarapan pagi para penumpang kereta api. Berawal dari sinilah, serabi kemudian di kembangkan menjadi jajanan tradisional nusantara.
Jika kalian penikmat jajanan tradisional, bisa sempatkan mampir sejenak. Lokasi serabi Pamotan, tepat di depan Pasar Sapi Pamotan, atau sebelah timur masjid Pamotan.