tag:blogger.com,1999:blog-43581409177449709602024-03-26T16:20:08.123+07:00Bocah AngonBlog bentang kajian sosial budaya dan isu-isu lingkungan lainnyaUnknownnoreply@blogger.comBlogger316125tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-28985726841422449352023-07-05T11:45:00.009+07:002023-07-05T12:01:49.507+07:00Ini Daun Kenapa Ya Pak @~Wiedjaya<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBGaPL-RdPXKgnfFPDhFy7Vt8wdvU3KUXqDiM7HG2h3It3C0a5FF-_1w6Mn_Aw469_xUvyPP3VP1dd36r4NGDbcjonWidZZxpMvtWr8tMq9sIFurW_kNyMMJXbphNDMHdZD6UBfCJ2JkGvZedLIj-qDU1lqfZkU8tVQAjzAr0D9WTxze5vm8Wke2lnba7j/s863/Sumber%20WA%20Team.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="718" data-original-width="863" height="532" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBGaPL-RdPXKgnfFPDhFy7Vt8wdvU3KUXqDiM7HG2h3It3C0a5FF-_1w6Mn_Aw469_xUvyPP3VP1dd36r4NGDbcjonWidZZxpMvtWr8tMq9sIFurW_kNyMMJXbphNDMHdZD6UBfCJ2JkGvZedLIj-qDU1lqfZkU8tVQAjzAr0D9WTxze5vm8Wke2lnba7j/w640-h532/Sumber%20WA%20Team.JPG" width="640" /></a></div>"Ini daun kenapa ya pak @~Wiedjaya," tanya Mas Irul dalam Group WA TEAM WORK Dadapan Unnes yang anggotanya berjumlah 29 orang pada hari Senin (03/07/2023). Setelah dikirim dua pohon alpukat yang daunnya terlihat bercak putih, @~Wiedjay langsung merespon. <p></p><p>Itu daun e demblek ya... Coba dipetani dibawah daun ada penguripan tdk...? π€ Itu apakah ada kayak lem putih" tdk...? Daun yg kena seberapa banyak...π€. </p><p>Mas Irul adalah Ketua Komunitas Sendang Ayu Desa Dadapan yang saat ini bersama anggota komunitas sedang fokus budidaya buah alpukat di kawasan Sendang Ayu, areal tanah bengkok suguh dayoh Kepala Desa Dadapan kecamatan Sedan kabupten Rembang. Adapun @~Wiedjaya adalah Bapak Widadi, Penyuluh Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, yang sedang mendampingi komunitas dalam budidaya alpukat. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOZXBwMOiQN1Cl8Hx2sPIk5E-3o_bCD-3RSNG3YI8y0cCahlSwaFv1JG24AIJ6Dkwum7NixvfCGW3odf5ryHw23zkY6MID4GlIeqRugZQuCExuHD8taKHQquf11Ox9kTiyhWf2z2YMZ0ymPhVv3jofOqBGA124470sRIO9g8xigy2goeb7nDgIHQib4EYB/s1366/Sumber%20Wa%20Komunitas.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1366" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOZXBwMOiQN1Cl8Hx2sPIk5E-3o_bCD-3RSNG3YI8y0cCahlSwaFv1JG24AIJ6Dkwum7NixvfCGW3odf5ryHw23zkY6MID4GlIeqRugZQuCExuHD8taKHQquf11Ox9kTiyhWf2z2YMZ0ymPhVv3jofOqBGA124470sRIO9g8xigy2goeb7nDgIHQib4EYB/w640-h360/Sumber%20Wa%20Komunitas.JPG" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Fotografer: Khorul Idras, Juli 2023</div>Tidak lama kemudian, Irul mengirim foto setelah melakukan pengamatan daun alpukat. "Biyang keroknya ketangkap Pak wiiid," kirim kabar Irul dalam group WA. Pendamping komunitas pun merespon dengan semangat. "Lakukan pengamatan pagi/sore secara berkala untuk antisipasi serangan h/p ππ," chat semangat untuk komunitas. <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwy5xgnJjGYqBK-3l0Xeh_0bZYLekAaTSFPoKTkDYkMNrXV_x4-SH3paQLARBAXECqgCZ7tQo9I4cTI_zsXzmRaNSyGFs7_8XFtzEJS7Mqdi6Fyxyr4DQaU_zLCGDw-D8l-nI-LNmRX9VZ3h-5SDtuIZ8BWOBm33tpF38rawMfDSSVkdy6RgRr87NzxIE-/s1294/Komunitas%20Sendang%20ayu.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1294" height="380" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwy5xgnJjGYqBK-3l0Xeh_0bZYLekAaTSFPoKTkDYkMNrXV_x4-SH3paQLARBAXECqgCZ7tQo9I4cTI_zsXzmRaNSyGFs7_8XFtzEJS7Mqdi6Fyxyr4DQaU_zLCGDw-D8l-nI-LNmRX9VZ3h-5SDtuIZ8BWOBm33tpF38rawMfDSSVkdy6RgRr87NzxIE-/w640-h380/Komunitas%20Sendang%20ayu.JPG" width="640" /></a></div><div><p>"Mari kita tingkatkan pengamatan hama," tulis Pak Wo teriring ucapan terimakasih dari anggota komunitas dalam group. </p><p><i>Penulis adalah Admin <br />Fotografer: Khoirul Idras<br />Sumber berita: WA TEAM WORK Dadapan Unnes </i></p></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-28240728312567366372023-06-03T09:10:00.017+07:002023-06-03T10:38:39.990+07:00Penelitian Melon<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUopuyNczhUojWtsQMNRknfa0aozIBjX0cMOjZRaY4VVfBFNszazmhBOjbdJS54Ga3BDvPgrd34OgPiwFbtRqa2yRshS23sQZBpTMRwayzG36gksfFAcrqD7wqpKfxd4Tm_9KrQgo3ypJK8w-ihRVajUtdJfU2z_UQxXi6zFpK0SNoKG38kNjKBXrcwA/s1365/okok%20ok.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1365" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUopuyNczhUojWtsQMNRknfa0aozIBjX0cMOjZRaY4VVfBFNszazmhBOjbdJS54Ga3BDvPgrd34OgPiwFbtRqa2yRshS23sQZBpTMRwayzG36gksfFAcrqD7wqpKfxd4Tm_9KrQgo3ypJK8w-ihRVajUtdJfU2z_UQxXi6zFpK0SNoKG38kNjKBXrcwA/w640-h360/okok%20ok.JPG" width="640" /></a></div><br />Kemal Budi Mulyono mengundang Anda untuk bergabung ke rapat Zoom yang terjadwal.</div><div><br /></div><div>Topik: penelitian melon</div><div>Waktu: 3 Jun 2023 09:00 PM Jakarta</div><div><br /></div><div>Bergabung ke Rapat Zoom</div><div>https://unnes-ac-id.zoom.us/j/95788314705?pwd=SjFRM2VGTEJ0Q3J5WVZDdnRGTTVQdz09</div><div><br /></div><div>ID Rapat: 957 8831 4705</div><div>Passcode: 860096</div><div>Sekali ketuk pada ponsel</div><div>+16469313860,,95788314705#,,,,*860096# Amerika Serikat</div><div>+16694449171,,95788314705#,,,,*860096# Amerika Serikat</div><div><br /></div><div>Telepon berdasarkan lokasi Anda</div><div> +1 646 931 3860 Amerika Serikat</div><div> +1 669 444 9171 Amerika Serikat</div><div> +1 669 900 6833 Amerika Serikat (San Jose)</div><div> +1 689 278 1000 Amerika Serikat</div><div> +1 719 359 4580 Amerika Serikat</div><div> +1 929 205 6099 Amerika Serikat (New York)</div><div> +1 253 205 0468 Amerika Serikat</div><div> +1 253 215 8782 Amerika Serikat (Tacoma)</div><div> +1 301 715 8592 Amerika Serikat (Washington DC)</div><div> +1 305 224 1968 Amerika Serikat</div><div> +1 309 205 3325 Amerika Serikat</div><div> +1 312 626 6799 Amerika Serikat (Chicago)</div><div> +1 346 248 7799 Amerika Serikat (Houston)</div><div> +1 360 209 5623 Amerika Serikat</div><div> +1 386 347 5053 Amerika Serikat</div><div> +1 507 473 4847 Amerika Serikat</div><div> +1 564 217 2000 Amerika Serikat</div><div>ID Rapat: 957 8831 4705</div><div>Kode Sandi: 860096</div><div>Temukan nomor lokal Anda: https://unnes-ac-id.zoom.us/u/aNv2gXRgb</div><div><br /></div><div>08.53. Pak MUs </div><div>Assalamualaikum semuanya </div><div>Jadi begini, semuanya, gagasna mengembangkan agrowisata di desa dadapan adalah melon. karena melon itu pasaran dunia dan waktu yang singkat. hanya saja perlu teknologi tinggi. Maka untuk itu perllu sentuhan, yaitu greenhouse. </div><div><br /></div><div>Hari ini yang perlu dibahas adalah persiapan membuat rumah permodelan. Ini skala kecil dulu. nanti klo berhasil, akan dikembangkan lebih besar. </div><div><br /></div><div>Untuk meningkatkan menumbuh kembangkan melalui ekonomi hijau, green economy, dimungkinkan akan meningkatkan ketahanan pangan. Desa memiliki potensi yang luar biasa, hanya saja sentuhan teknologinya terbatas. untuk itu, hari ini akan dibahas dengan greenhouse modern. Kita akan coba greenhouse bambu dulu. agar masyarakat desa tidak awang-awangen. </div><div><br /></div><div>Saya minta mas wing menjelaskan tentang teknis permodelan greenhose dan agribisnisnya. </div><div><br /></div><div>Mas Wing </div><div>Assalamualaikum </div><div><br /></div><div>Petani disana budidayanya apa? </div><div>(melon pernah ada, juga lainnya) </div><div>Saya senang klo program ini diorganisir komunitas desa. Kita tahu bahwa tanam melon langsung itu rentan dengan penyakit. jadi nanti kita buat demplot skala kecil dengan beberapa metode. Kita bisa pakai bambu, tanemnya tetap di tanah. karena biayanya lebih murah. untuk petani yang pernah tanam melon, itu gampang, </div><div><br /></div><div>Untuk market, gak masalah. Nanti kita buat yang ekslusif. yang jelas dari jenis kualitas dan kuantitas, mengikuti. Disana apakah sudah ada yang bikin grennhouse? (Mas irul: klo di dadapan belum ada yang buat greenhouse). </div><div><br /></div><div>Untuk yang greenhose, 80% lebih sukses dalam penanggulangan hama. klo masalah budidaya, itu manusianya. Tinggal kita share edukkasi saja. </div><div><br /></div><div>Pak Mus: Disana tanahnya keras, karena sudah banyak menggunakan pupuk kimia. Untuk tanah yang agak mengeras itu gimana mas wing? Tanahnya juga agak terasering. Ini masih mudah di buat saluran-saluran. Ini kan buat permodelan 60 meter persegi. Nanti bisa dibuatkan. Klo permodelan segitu, berapa kapasistasnya? Termasuk jenis melon model baru, yaitu melon apel. Melon ini cocok untuk dimakan dan tidak repot membawanya. Beberapa perusahaan berlomba-lomba budidaya. Termasuk golden melon. Monggo mas WIng. </div><div><br /></div><div>Pak Wing: Petani itu kan melihat harganya dan tonasenya. Untuk awal, pakai melon eksklusif dalam negeri saja. Kalo jenis melon apel itu saya belum tahu. Kadang akal-akalan penjual juga ada. kembali pada biaya produksi dan hasil tonanesanya. Saya sarankan pakai Kinanti. Saya seneng klo semua ikut andil. </div><div><br /></div><div>Petani itu gak mau repot. Tanam melon itu tingkat kerepotannya mengagetkan. beda dengan jagung dan padi. </div><div><br /></div><div>Pak MUs: Iya, saya setuju untuk jenis melon yang pasarnya terbuka. Strategi pertumbuhan dan marketnya sudah jauh lebih mudah. Secara strategi ekonomi utk dapat untuk pertumbuhan. </div><div><br /></div><div>Mas Kemal: Secara teknis, mohon untuk dibuatkan group wa ya, agar enak pelaksanannya. Mohon pak mus menyampaikan tahannya.</div><div><br /></div><div>Pak Mus: Tahapannya mulai dari orientasi lapangan dan sosiolaisasi, penentuan rancangan pembuatan model (demplot), penyiapan lahan untuk pembuatan demplot, penyiapan benih melon, dan pelajsanaan pembuatan demplot; </div><div><br /></div><div>Mas Wing: pilih lahan dulu aja. yang lainnya gampang. </div><div>usia panen itu 65 s.d 70 hari setelah tanam. </div><div><br /></div><div>Pak Mus; Yang perlu dirancang. Penyiapan lahan itu butuh berapa hari? Misalnya 60meter persegi. Klo grennhouese dan olah lahan sudah siap, itu cepet. Buat gulutan kan mudah itu. </div><div><br /></div><div>Mas Wing: Kalo bikin greenhose 100 meter persegi itu biasaya 150 ribu per meter persegi. itu sudah termasuk uv dan netnya. Kalo 100 meter persegi, 150.000 X 100 = 15 juta. </div><div><br /></div><div>Pak Mus; Klo sebagian partisipasi warga, itu biaya akan lebih terjangkau. </div><div><br /></div><div>Mas Wing: Kalo 100 meter persegi itupun tidak bisa ditanami. paling 80% karena dikurangi bangunannya. </div><div><br /></div><div>Mas Kemal: Selanjutnya penyiapan lahan. </div><div><br /></div><div>Mas Irul: biaya kuli olah lahan perorang per hari 100ribu. </div><div><br /></div><div>Mas Wing: Manajemen tenaga kerjanya (HPP) juga harus di atur. Jadi nanti hasil akhir bisa ketahuan. </div><div><br /></div><div>Pak Mus: Nanti yang dilapangan (mas irul) melakukan rasionalisasi bisnisnya. Bisa saja banyak orang, tapi nanti di piket. Yang perlu diperhatikan juga transformasi teknologinya. </div><div><br /></div><div>Mas Wing: Perlu ada satu orang yang bertanggung jawab. setiap hari di sana. hehehhe.... jangan sampai klo ada kendala, tidak ada orang yang tahu dan tidakbertanggung jawab. </div><div><br /></div><div>Pak Mus: minggu depan bisa kita mulai. </div><div><br /></div><div>Terimakasih</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-17692291801387425152023-05-08T20:23:00.047+07:002023-06-03T10:39:12.764+07:00Menyemai Benih Alpukat di Polybag Untuk Persediaan Penyulaman Bibit di Lahan<p></p><div class="separator" style="clear: both; font-weight: bold; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipARwykjN4-f-FvZXy5QycuDMNUFYBxi4UP05WrwUqxx7I5L8geShcxsvlUz_geYQOz_dmUnvq05Bk_8edVAI_3SN-G2rYeNNH_tKk5lcvnBTvbFHC4IB6Jv8am-l_rbXz8Wd2AwRUHvGerS_etBzwJMpGfCt4NVyuCtML5i6Yku1xv58mIqXuslB0yA/s1040/WhatsApp%20Image%202023-05-06%20at%2016.35.52.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="488" data-original-width="1040" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipARwykjN4-f-FvZXy5QycuDMNUFYBxi4UP05WrwUqxx7I5L8geShcxsvlUz_geYQOz_dmUnvq05Bk_8edVAI_3SN-G2rYeNNH_tKk5lcvnBTvbFHC4IB6Jv8am-l_rbXz8Wd2AwRUHvGerS_etBzwJMpGfCt4NVyuCtML5i6Yku1xv58mIqXuslB0yA/w640-h300/WhatsApp%20Image%202023-05-06%20at%2016.35.52.jpeg" width="640" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><b style="font-weight: bold;">Menyemai Benih Alpukat di Polybag</b><b> </b>- Menyemai benih alpukat di polybag untuk persediaan penyulaman dilahan merupakan hal penting untuk dipersiapkan. Terlebih tanaman alpukat yang di sambung pucuk langsung di lahan yang terkadang beresiko gagal. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk melakukan penyemaian benih alpukat untuk persediaan penyulaman, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut; </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Pertama, membeli biji alpukat</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDAJ5HMfDZz8yBjuDcM1xBIP93ERl2zEPhRP_neZpFBXP9MifzcjHiOLZAjzLtPQSRA_4xniKtZEzarEInlwURJH79YzLRGH2UIAU1kxUmbKpmWTpMeqxht3sq-6672PHvVUOO1SiLdfDfkFbH0vkdB424nk2Fry0_uY1hIp1hLAxcIC5INdEh4QXmig/s1599/WhatsApp%20Image%202023-04-14%20at%2008.17.07.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1599" data-original-width="932" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDAJ5HMfDZz8yBjuDcM1xBIP93ERl2zEPhRP_neZpFBXP9MifzcjHiOLZAjzLtPQSRA_4xniKtZEzarEInlwURJH79YzLRGH2UIAU1kxUmbKpmWTpMeqxht3sq-6672PHvVUOO1SiLdfDfkFbH0vkdB424nk2Fry0_uY1hIp1hLAxcIC5INdEh4QXmig/w374-h640/WhatsApp%20Image%202023-04-14%20at%2008.17.07.jpeg" width="374" /></a></div><div style="text-align: justify;">Untuk mendapatkan biji alpukat, cara yang paling murah adalah mendatangi bakul jus buah alpukat. Sesekali sempatkan beli jus buah alpukat, dan jangan lupa minta bijinya. Jika kalian malu saat minta bijinya, cara yang kedua adalah membeli buah alpukat. Sembari menikmati buahnya, kalian juga mendapatkan bijinya. Jika kedua cara tersebut tidak dapat kalian lakukan, maka cara tercepat adalah merayu Kepala Desa untuk mengajukan program agrowisata desa. Kepala Desa yang visioner akan merespon dengan cepat ketika ada warganya memiliki program kreatif dalam memajukan desanya. </div><p></p><p></p><div style="text-align: justify;"><b>Kedua, membersihkan kulit biji alpukat </b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhcsG7B_pP4a92Otnd0Xnn6Rc2RAb__zyo0KBvtgBPOAC1DGTh_beGM6_QJAo_toVeiuf50GSUHKx4wseLxEKjO_sCU_-oFg2ujS4rPZ-jhM2DQw4Td2TabNemSF4mPG2yA1izkkYuFNiUdBeomCoQXMpeB-1GnZfIdIyGgFZqiXueFsb2OFaMtNyFbA/s1599/WhatsApp%20Image%202023-05-04%20at%2020.29.39.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="899" data-original-width="1599" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhcsG7B_pP4a92Otnd0Xnn6Rc2RAb__zyo0KBvtgBPOAC1DGTh_beGM6_QJAo_toVeiuf50GSUHKx4wseLxEKjO_sCU_-oFg2ujS4rPZ-jhM2DQw4Td2TabNemSF4mPG2yA1izkkYuFNiUdBeomCoQXMpeB-1GnZfIdIyGgFZqiXueFsb2OFaMtNyFbA/w640-h360/WhatsApp%20Image%202023-05-04%20at%2020.29.39.jpeg" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;">Namanya Kang Ipin (berpeci) dan Mas Mbet (bermain hp). Dua anak muda desa Dadapan kecamatan Sedan kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah ini merupakan contoh warga desa yang semangatnya luar biasa. Tampak keduanya berada depan rumah waga sedang mengupas kulit ari biji alpukat. Mengupas biji alpukat sebaiknya dilakukan pada malam hari. Karena pada saat malam hari, biji yang dikupas tidak mengalami penguapan yang menyebabkan cepat kering. Dengan menjaga kadar air pada biji alpukat, benih akan segera berkecambah. Teknik mengupas kulit yang dilakukan pegiat desa ini cukup menarik. Selain telah memperhatikan kualitas kadar air, mereka melakukannya dengan pendekatan sosial budaya, dimana kegiatan mengupas dilakukan pada malam hari sembari silaturohmi dan bercakap santai yang dapat meningkatkan kerukunan dan mempertebal perasaan senasip dan seperjuangan dalam meningkatkan rasa cintanya memiliki desa. </div><p></p><p></p><div style="text-align: justify;"><b>Ketiga, merendam biji alpukat dengan air bawang dan sari daun dadap</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW3GiQxR4evo_-23k8cyM2LPT1iZf2SYAf1pBoi4oMER6KMcvlCOcZx0du72crmono1nhag61Nbi2RPCGq1H_SY-dZKy9eDyXz1g_hddH2BvgefUWTkBOiWreMQrKEX5DmD7h8Pqvf4yvkI7Cfh2g2BGH_uCCVWGhRTqVejStb3qXMX7jjEonK3rSMEA/s1599/WhatsApp%20Image%202023-05-04%20at%2020.29.03.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="899" data-original-width="1599" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW3GiQxR4evo_-23k8cyM2LPT1iZf2SYAf1pBoi4oMER6KMcvlCOcZx0du72crmono1nhag61Nbi2RPCGq1H_SY-dZKy9eDyXz1g_hddH2BvgefUWTkBOiWreMQrKEX5DmD7h8Pqvf4yvkI7Cfh2g2BGH_uCCVWGhRTqVejStb3qXMX7jjEonK3rSMEA/w640-h360/WhatsApp%20Image%202023-05-04%20at%2020.29.03.jpeg" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;">Biji merupakan isi buah yang dapat tumbuh menjadi bakal pohon yang nantinya akan berbuah lagi. Melalui biji inilah sebagian tanaman mempertahankan diri agar tidak punah. Pada saat ini para budidaya tanaman buah cenderung meniru perilaku tanaman buah secara alami yaitu menyemai benih tanaman dengan biji-bijian. Teknik meniru perilaku tanaman di alam ini cukup teruji dalam hal menjaga kualitas akar tanaman. Pada umumnya perakaran tanaman akan relatif kuat ketika dengan menggunakan cara tabela alias tabur benih langsung di lahan. Untuk memacu percepatan tumbuhnya benih, kalian dapat menggunakan kulit bawang merah dan sarinya. Dari pengalaman Kang Ipin, menggunakan kulit bawang merah dan atau sarinya, dapat memacu percepatan biji alpukat lekas tumbuh. Desa Dadapan yang ekologinya pegunungan, menyimpan banyak serasah. Menurut Mbah Zuber Ustman (Kepala Desa yang mengaku memiliki batu permata mirah delima), beberapa serasah yang terkandung mikroba penubuh tanah dapat ditemui pada kawasan Sendang Ayu, Dewi Rengganis, Sukun, dan Macan Ireng. Bahkan dalam toponim (asal usul nama desa) nama desa, desa Dadapan berasal dari nama tumbuhan dadap. Masyarakat desa Dadapan kerap kali menggunakan daun dadapan untuk bungkus gemblong dengkul dan obat herbal pencegah luka dan penghalau malaria. Dalam merangsang pertumbuhan benih pada biji alpukat, dua pemuda berbahaya ini (Kang Ipin dan Mas Mbet) menggunakan sari bawang merah dan sari daun dadap. Teknik ini telah diaplikasikan pada saat penanam benih alpukat di lahan yang nantinya dirancang menjadi kawasan agrowisata andalan desa Dadapan. </div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkQFTxqF0_SlKyCjLrrU600Yu6ZAOI6ArY5zeBcm5jDviNSP-ghOC6Aa0iszyKJg5I3H4YA_AB9Lj07mHfPi2A0o1JvYjW5YvBrTggLIMGT3d474Jf6he8EHLhH2C60b22kiyERqBR3L276EJfj-kyBKunf2ZbhOt-XwzlBZsAUUyRDdERSIgoJzdCMA/s1347/gemblong%20dengkul.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="560" data-original-width="1347" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkQFTxqF0_SlKyCjLrrU600Yu6ZAOI6ArY5zeBcm5jDviNSP-ghOC6Aa0iszyKJg5I3H4YA_AB9Lj07mHfPi2A0o1JvYjW5YvBrTggLIMGT3d474Jf6he8EHLhH2C60b22kiyERqBR3L276EJfj-kyBKunf2ZbhOt-XwzlBZsAUUyRDdERSIgoJzdCMA/w640-h266/gemblong%20dengkul.JPG" width="640" /></a></div>Gemblong dengkul, jajanan khas masyarakat Dadapan yang dibuat dari adonan ubi pohon. Jajanan khas dadapan ini biasanya disuguhkan pada saat kegiatan gotong-royong mendirikan rumah dan jajanan saat pagelaran sedekah desa. <br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Keempat, menyiapkan media tanam di polybag </b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh16CAez9rVytgtzhnOzhJGWn0AsrdkCton1qdnnPmGFYwg_idx_gY14JJ2DchiVYiF4nvxzeA_7JFUpYGZppJHeO0C83AEoOUgP_ZpFHR_HPDb5byQC08FrOeJ9iQOirjYRv2lDQGdTh3s2TsuNIaji1fEGqxUdNYDLV2iIqfrWZsHjwt3LxqKW87XOw/s1280/WhatsApp%20Image%202023-05-06%20at%2014.06.19.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="602" data-original-width="1280" height="302" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh16CAez9rVytgtzhnOzhJGWn0AsrdkCton1qdnnPmGFYwg_idx_gY14JJ2DchiVYiF4nvxzeA_7JFUpYGZppJHeO0C83AEoOUgP_ZpFHR_HPDb5byQC08FrOeJ9iQOirjYRv2lDQGdTh3s2TsuNIaji1fEGqxUdNYDLV2iIqfrWZsHjwt3LxqKW87XOw/w640-h302/WhatsApp%20Image%202023-05-06%20at%2014.06.19.jpeg" width="640" /></a></div>Pemilik wajah polos tanpa dosa ini adalah Khoirul Basar yang kerap disapa Kang Irul. Perawakan Orang Dadapan tampak bersih berseri. Hal ini dipengaruhi oleh kadar dan kualitas oksigen di lingkungan tempat tinggal mereka melampau cukup. Begitu juga dengan gadis desanya, tampak berparas cantik karena keseharian mereka mengkonsumsi air mineral yang berasal dari kawasan pegunungan Sosok dan Argopuro. Dalam foto tampak Kang Irul sedang menyiapkan media tanam polybag untuk pembenihan buah alpukat. Menurut Khoirul, media tanam yang baik adalah media tanam yang bahannya berasal dari lokal setempat mulai dari tanah, pupuk kandang, arang sekam, dan serasah dari bawah pohon besar sekitar. Menurut Kang Irul, dalam serasah terdapat mikroorganisme baik yang dapat menyuburkan tanah. <br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Kelima, menanam biji alpukat di polybag </b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiemAZtX-c6MLb2CBYW0GhVs5chbAXYrPKdHFKq0Mh6YVqN2YFIfb3dVcSvKRQRIPpCSkZupC1t684JPTvs16pPHk-CbXocpf_1OgV0XljCov1kclYczE5c5vG04OtRCOE0TBqklBIVbEot4DIFNnaMuL4azFd4bqFMha41ks_Di4-aFVxmSg8YVB84Ag/s1040/WhatsApp%20Image%202023-05-06%20at%2016.35.52.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="488" data-original-width="1040" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiemAZtX-c6MLb2CBYW0GhVs5chbAXYrPKdHFKq0Mh6YVqN2YFIfb3dVcSvKRQRIPpCSkZupC1t684JPTvs16pPHk-CbXocpf_1OgV0XljCov1kclYczE5c5vG04OtRCOE0TBqklBIVbEot4DIFNnaMuL4azFd4bqFMha41ks_Di4-aFVxmSg8YVB84Ag/w640-h300/WhatsApp%20Image%202023-05-06%20at%2016.35.52.jpeg" width="640" /></a></div>Warga desa Dadapan memiliki kebiasaan gotong royong yang masih terjaga hingga sekarang. Bukan hanya dalam bersih-bersih desa, terbukti dalam merancang agrowisata, warga desa Dadapan bersama-sama mengerjakannya. Kebersahajaan dan kebersamaan keseharian warga desa Dadapan ini cukup menarik untuk dijadikan modal sosial awal dalam membangun soko guru kawasan agrowisata Sendang Ayu desa Dadapan. <div><br /></div><div>Penulis: Suhadi </div><div>Fotografer: Kang Amar dan Khoirul Indras<br />Tangkapan Layar: Muh. Sholehatul Mustofa<br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><p></p></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-81966640354468636002022-10-25T21:36:00.015+07:002023-06-03T10:39:20.333+07:00Mempersiapkan Teamwork Sebuah Program<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHv-g2AkipIliOZ8Jogdme2GMX-ojuTAkDACYaP8j778HoY4a1JXnPA8tIoknUWbyLtMEMpPSujqI0Vqwtly0SqS_FyCM2lw0s6avPrcy7Jx8f19VjzfSUZgFXcK9eylzIkEAr0OKo85cB0n8BlWDsUseecUiO2_NdmxiGEKJQXh0-jkvdMM7YBXA3AA/s4160/IMG20221025212657.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3120" data-original-width="4160" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHv-g2AkipIliOZ8Jogdme2GMX-ojuTAkDACYaP8j778HoY4a1JXnPA8tIoknUWbyLtMEMpPSujqI0Vqwtly0SqS_FyCM2lw0s6avPrcy7Jx8f19VjzfSUZgFXcK9eylzIkEAr0OKo85cB0n8BlWDsUseecUiO2_NdmxiGEKJQXh0-jkvdMM7YBXA3AA/w640-h480/IMG20221025212657.jpg" width="640" /></a></div><br />Mempersiapkan teamwork merupakan langkah awal sebelum sebuah program diluncurkan. Teamwork inilah yang nantinya akan mengorganizing sebuah pelaksanaan sebuah program. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan teamwork, berikut ini adalah ulasannya. <p></p><p>Tulisan ini dibangun dari hasil dokumentasi percakapan bersama Bapak Mustofa dalam rangka menyiapkan program agrowisata sebagai program unggulan desa. Deskripsi tulisan ini berdasarkan percakapan saluran wa pada hari Selasa 24 Oktober 2022. </p><p>Pelaksana sebuah program acap kali terkendala pada jarak lokasi atau tempat dimana akan dilangsungkan sebuah program. Acapkali hal tersebut terjadi pada pelaksana program penelitian dan pengabdian sebuah perguruan tinggi dengan kelompok sasaran. Untuk mengatasi kendala tersebut, menurut Bapak Mustofa, pelaksana program hendaknya membentuk teamwork tambahan yang berada di lokasi tempat sasaran. Melalui langkah tersebut, ketika muncul resiko pelaksanaan program, segera dapat merumuskan solusi lebih awal. </p><p>Menurut Bapak Mustofa, sebuah program yang perlu dipersiapkan membentuk teamwork tambahan adalah program kegiatan kemitraan. Program kegiatan yang sifatnya berbau jejaring kemitraan yang biasa menekankan kolaborasi hasil, cukup riskan dengan terjadinya konflik sosial. Berbeda dengan program penelitian yang cenderung menekankan advokasi dalam merumuskan solusi. Walaupun demikian, kedua duanya akan lebih matang ketika dibentuk teamwork tambahan. Contoh hal misalnya akan dilaksanakan program agrowisata disebuah desa. </p><p>Penyusunan teamwork yang baik, menurut Bapak Mustofa, setiap anggotanya perlu memiliki karakter kooperatif dan visioner. Karakter kooperatif maksudnya adalah daya seorang anggota teamwork yang mampu dan bekerjasama dalam melaksanakan sebuah program. Selanjutnya karakter visioner adalah kemampuan anggota dalam mengedepankan jangkauan pandangan yang luas yang ditunjukkan sikap progresif, responsif, mau mendengar, dan tidak sembrono menyalahkan ketika dalam pelaksanaan program mendapati batu sandungan. Kedua karakter tersebut cukup penting dihadirkan dalam rangka melangsingkan sebuah resiko sebuah program. </p><p>Bapak Mustofa mencontohkan, misal dalam pelaksanaan program agrowisata pada sebuah desa, posisi teamwork cukup penting peranannya. Suatu ketika pelaksana program sedang melakukan tahap pertama uji model bibit buah-buahan. Suatu ketika pelaksana program mengirim 50 bibit buah-buahan beserta pupuk dan obat-obatan yang diperlukan dalam budidaya buah-buahan, maka teamwork tambahan yang berada di desa dapat mulai diaktifkan peranannya dalam proses penanaman dan keamanan. Penanaman yang dimaksud adalah kemauan teamwork di level desa dalam melakukan tindakan menanam. Adapun peranan keamanan adalah tindakan menjaga tumbuh kembangnya tanaman buah-buahan. </p><p>Menurut Bapak Mustofa, pelaksana program dengan teamwork tambahan dapat berkolaborasi dalam meminimalisir resiko hingga pengambilan solusi masalah program. </p><p>Dalam hal menanam bibit buah-buahan sepanjang musim, pelaksana program dapat memerankan diri dalam hal mensuplai bibit, pupuk, obat, dan promosi. Sedangkan teamwork dapat memerankan diri dalam hal penanaman dan hal-hal yang terkait dengan keamanan. </p><p>Dengan demikian, hal penting yang perlu disiapkan dalam memilih dan memilah karakter dari anggota teamwork tambahan. Karakter anggota teamwork yang perlu dimiliki diantara kooperatif, visioner, progresif, responsif dan mau mendengar. </p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-70649932718783896552022-10-07T11:07:00.009+07:002023-06-03T10:39:29.407+07:00Mengidentifikasi Tanaman yang Cocok, Berbuah Tanpa Musim, dan Unggulan <p>*Mengidentifikasi Tanaman yang Cocok, Berbuah Tanpa Musim, dan Unggulan* </p><p><br /></p><p>Catatan 1</p><p>07 Oktober 2022</p><p>via Telpon Wa </p><p><br /></p><p>Berikut ini adalah rangkuman telpon wa dari Bapak Mustofa kepada mas Suhadi, para hari Jumat, 07 Oktober 2022 dalam merespon video lokasi yang dikirim Pak Lurah Zubaer, yang nantinya akan digunakan menjadi program penelitian agrowisata. </p><p><br /></p><p>1. Perihal tanah yang akan digunakan untuk agrowista, statusnya harus bebas konflik. Jangan sampai nanti ada masalah dalam hal penggunaan tanah untuk agrowisata </p><p>2. Pelajari alamnya, apa tanaman yang cocok, dan tanaman apa saja yang tidak cocok. Lihat kanan kirinya. Tanaman tidak harus berbeda dengan yang sudah ada. </p><p>Kita bisa ganti tanaman lokal yang sudah ada dengan yang baru. </p><p>3. Tanaman yang kita tanam sifatnya tidak mengenal musim, alias rajin berbuah. </p><p>4. Tanaman yang kita tanam, dipilih dari jenis tanaman yang cepet berbuah, dapat menikmati lebih awal, dan tidak mengecewakan pengunjung. </p><p><br /></p><p>Berikut ini adalah beberapa bibit tanaman yang dapat dijadikan pertimbangan dalam program agorwisata</p><p><br /></p><p>1. Sawo abiu (Autralia) </p><p>2. Sawo alkesah/ mentega (Belanda) </p><p>3. Sawo putih /white Sapote (Amerika Latin) </p><p>nb: Sawo memiliki daya tahan bagus </p><p>4. Sawo hitam/ black sapote) (Amerika Selatan)</p><p>5. Alpukat (bermusim) </p><p>nb: untuk selingan karena buah musiman </p><p>6. Jeruk Pamelo Merah (Thailand) dan Pamelo Lokal </p><p>nb: ada daya tarik baru dan ada unsur keindahan </p><p>7. Mangga Miyasaki</p><p>8. Mangga Chokanan </p><p>nb: mangga ini untuk dataran rendah, untuk dataran tinggi kurang rajin berbuah </p><p>9. Jambu jamaika </p><p>nb: jamu unggulan </p><p>10. Pepaya merah delima </p><p>nb: panen harian </p><p><br /></p><p>Notulis: Mas Suhadi </p><p><br /></p><p>Lampiran link youtube: </p><p>1. Buah Langka Abiu Jumbo "Sawo Australia" yang Bisa Tumbuh di Indonesia</p><p>https://youtu.be/Jotf9YWs7M8</p><p>2. BUAH SAWO alkesah atau MENTEGA</p><p>https://youtu.be/1_f6qX7B3to</p><p>3. MANGGA CHOKANAN</p><p>https://youtu.be/JwXQ1g6mXzc</p><p>4. Buah White Sapote</p><p>https://youtu.be/n26w9aRQ8wk</p><p>5. Blacksapote </p><p>https://youtu.be/o-qCgqunUvk</p><p>6. Mangga Miyazaki</p><p>https://youtu.be/nJjI-CPJZ9o</p><p><br /></p>Kunjungan Lapangan http://www.blogger.com/profile/14765999012551663228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-21396298353875429222022-09-06T21:58:00.003+07:002022-09-06T21:58:34.536+07:00SCRIPT PODCAST PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DESA PUNJULHARJO (PANTAI KARANGJAHE)<p>SCRIPT PODCAST PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DESA PUNJULHARJO (PANTAI KARANGJAHE). Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi pemirsa. Salam sejahtera untuk kita semua. Salam merdeka belajar.</p><p>Alhamdulillahirobbil'alami. Pada hari rabu 07 September 2022 pukul 09.00 pagi, tepatnya berada di studioSMA NEGERI 1 PAMOTAN, kami studio SMAPA kedatangan tamu special dari Desa Punjulharjo Rembang. Dalam bayangan kami, mendengar kata punjulharjo atau karang jahe langsung bertuju pada wisata pantai karang jahe. Sebuah suguhan menarik sambil melihat ombak dan bermain pasir serta tempat untuk santai dan juga bisa bermain ATV, juga ada banyak permainan di wisata tersebut.</p><p>Pagi ini narasumber yang kita undang sudah datang, beliau adalah Mas Ali Mustofa, sosok perintis Desa Wisata Pantai Karangjahe, Rembang. </p><p>Selamat pagi mas Ali Mustofa? </p><p>( narasumber mengangguk dan tersenyum )</p><p><br /></p><p>Boleh memperkenalkan diri mas, katanya sekarang sudah jadi perangkat desa ya?</p><p>( narasumber memperkenalkan diri dan ekspresi terbuka dan tersenyum )</p><p><br /></p><p>Ok mas. Boleh cerita mas tentang asal usul pantai karang jahe? Kok bisa seramai itu sampai-sampai kaluar dari jalan raya parkirnya sampai di pantura, cerita awalnya gimana mas? </p><p>(presenter sembari menghadap ke narasumber sambil mempersilahkan)</p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>Perihal nama karangjahe sendiri mas, apakah karena ada kebun jahenya atau karena ada ekossitem karang yang tumbuh jahenya atau gimana mas? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p>Kalo boleh tahu, untuk awal meyakinkan masyarakat kan tidak mudah mas. Gimana caranya? </p><p>(narasumber menjawab)</p><p><br /></p><p>Apakah ada pihak yang tidak setuju dalam menciptakan wisata karangnjahe mas?</p><p>(narasumber menjawab, lalu presenter bertanya lagi kalau ada apa alasanya, narasumber menjawab lagi tentang alasan tersebut)</p><p><br /></p><p>Mas Ali tadi malem saya coba buka-buka mas Ali di Youtube, ternyata mas Ali pernah mengikuti lomba Wana Lestari Penyuluh Kehutanan Masyarakat, dimana mas Ali menghijaukan pantai yang gersang. Itu ceritanya gimana mas kok bisa ikut lomba? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>Wow luar biasa. Pasti bangga dong masyarakat karangjahe memiliki pemuda seperti mas Ali. Menjadi pelopor wisata pantai Karangjahe. Mas Ali klo boleh tahu, apa sih pandangan mas ali terhadap perubahan social itu sendiri? Apakah perubahan itu sebuah keniscahyaan atau kemustahilan? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>Mas ali, klo boleh tahu, siapa sih tokoh nasional yang menjadi inspirasi mas? Atau malah karena pola asuh orang tua yang membuat mas Ali hebat seperti ini? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>Sebelum cerita apa saja yang berubah setelah ada wisata pantai karangjahe. Mas Ali pemuda sekeren ini pernah punya pacar berapa mas? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>Untuk meyakinkan pacar mas Ali kemudian menikah, apakah modal mas Ali saat itu? Apakah karena janji cinta suci sehidup semati atau karena pertolongan dukun mas? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>Ok mas Ali, kita Kembali ke jalan yang benar. Mas Ali, apa yang berubah pertama kali Ketika wisata karang jahe di buka untuk umum? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>JIKA belum detail, TANYAKAN INI untuk pendalaman</p><p>Apa yang berubah???</p><p>[Apakah carapandang masyarakat terhadap pantai berubah?]</p><p>[Apakah keseharian masyarakat berubah]</p><p>[Apakah sistem mata pencaharian/ lapangan pekerjaan masyarakat juga berubah?]</p><p>[Apakah pendapatan masyarakat kemudian berubah?] </p><p>[Apakah orientasi Pendidikan masyarakat berubah?]</p><p><br /></p><p>Ini terkait edukasi kepada warga masyarakat yang memiliki potensi wisata ya mas Ali. Menurut mas Ali, langkah apa yang perlu dilakukan agar sebuah desa memiliki potensi wisata yang ramai seperti di Karangjahe? Ayo mas buka rahasianya dong? Hehehe</p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>Mas ali, untuk mengelola desa wisata kan tidak mudah. Dari pengalaman mas ali, gimana cara mengatur masyaratkat agar tidak terjadi konflik, dan masyarakat tetap mendapatkan keuntungan dari keberadaan wista karangjahe? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>Jika suatu ketika terdapat perebutan antar warga, gimana solusinya mas? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>Hal yang tidak kalah penting ketika sebuah desa menjadi desa wisata adalah perihal bagi hasil dengan desa. Untuk wisata karangjahe berapa juta mas menyumbang pendapatan asli desanya? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>Hal menarik yang ingin kami ketahui lagi adalah ketika pada masa pandemi. Kita tahu semua bahwa semua tempat wisata ditutup. Bagaimana keadaan masyarakat karangjahe saat itu mas? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>Mas Ali, mempertahankan kebaikan jauh lebih susah. Maksudnya mempertahankan wisata karangjahe bermanfaat untuk perubahan masyarakat tentu juga susah. Menurut mas Ali, apa yang perlu diperhatikan dalam menyikapi perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>Pertanyaan terakhir, apakah mas Ali yakin bahwa wisata karangjahe masih menjadi potensi desa unggulan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>Ok, selanjutnya closing statement ya mas. Perihal peran anak muda dalam kontribusinya dalam perubahan social desanya. Anak-anak muda harus bagaimana? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>Okβ¦. Demikian podcast hari ini semoga bisa bermanfaat bagi pemirsa dan masyarakat sekitar terutama pada siswa siswi tentang pemajuan wisata karang jahe , sampai ketemu dipodcast berikutnya.</p><p><br /></p><p>Wassalamualaikum wr.wb</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-43352538492028672472022-09-06T10:53:00.013+07:002022-09-06T14:14:58.449+07:00Scrip Podcast Kelompok Sosial Perajin Gerabah Balongan <p><b>Indikator Pencapaian Kompetensi Studi Kelompok Sosial Perajin Gerabah Balongan </b></p><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Mengetahui sejarah berdirinya kelompok sosial perajin gerabah balongan</li><li>Mengetahui jumlah anggota/ kelompok sosial pengrajin gerabah balongan</li><li>Mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukuan oleh kelompok sosial perajin gerabah balongan</li><li>Mengetahui pengetahuan unik yang dimiliki kelompok sosial perajin gerabah balongan</li><li>Mengetahui teknologi unik yang dimiliki kelompok sosial perajin gerabah balongan</li><li>Mengetahui produk unik yang dimiliki kelompok sosial perajin gerabah balongan</li><li>Mengetahui model distribusi dan pangsa pasar produk yang dihasilkan kelompok sosial perajin gerabah balongan</li><li>Mengetahui hambatan yang dialami kelompok sosial perajin gerabah balongan</li><li>Mengetahui cara menyelesaikan masalah dalam kelompok sosial perajin gerabah balongan</li><li>Mengetahui harapan kedepan terhadap keberadaan kelompok sosial perajin gerabah balongan</li></ul><p></p><p><b><br /></b></p><p><b>Scrip Podcast Kelompok Sosial Perajin Gerabah Balongan </b></p><p>Bismillahirrohmanirrohim </p><p>Assalamualaikum wr. wb. </p><p>Selamat pagi pemirsa. Salam sejahtera untuk kita semua. </p><p>Salam Merdeka Belajar. </p><p><br /></p><p>Alhamdulillahirobbil'alamin. </p><p>Pada hari ini, Kamis 08 September 2022 pukul (?), tepatnya berada di studio SMA Negeri 1 Pamotan, kami Studio SMAPA kedatangan tamu spesial dari Desa Balongmulyo Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang. </p><p>Dalam bayangan kami, mendengar balongan langsung tertuju pada wisata pantai balongan. Sebuah suguhan menarik yang cocok untuk bersantai, bermain pasir bersama desiran ombak, dan tentu saja belajar tentang ekosistem pantai,</p><p>sembari makan rujak bersama teman-teman di deretan gazebo. </p><p>Betulkan pak? </p><p>Tapi ternyata tidak hanya itu, di tempat yang kita kenal dengan panorama pantai dan rujak ini, terdapat butiran permata yang jarang dilirik pengunjung. Apakah itu? Tidak lain adalah keberadaan Kelompok Sosial Perajin Gerabah Balongan. </p><p>Dan yang menariknya, gerabah balongan ini disebut-sebut sebagai kawasan penyokong budaya tembikar manusia plawangan sebelum masa prasejarah. Sebuah keberadaan kelompok sosial yang tentu saja unik karena menyimpan pengetahuan, teknologi,</p><p>serta produk yang ramah lingkungan. Pagi ini akan kita ulik dengan narasumber kita yang sudah hadir. </p><p><br /></p><p>Selamat pagi pak? </p><p>(narasumber mengangguk dan senyum) </p><p>Boleh memperkenalkan diri pak? </p><p>(narasumber memperkenalkan diri dan ekspresi terbuka sembari memegangi produk gerabah)</p><p>Terimakasih</p><p><br /></p><p>ok Pak.</p><p>Boleh cerita pak asal usul keberadaan kelompok sosial perajin gerabah balongan? </p><p>(presenter sembari memegangi produk gerabah) </p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>Kira-kira berapa jumlah anggota/ kelompok sosial pengrajin gerabah balongan pak? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>Perihal pengetahuan tentang membuat gerabah pak. Tahapan-tahapan apa yang dilakukan hingga menjadi gerabah pak? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p>(prensenter merespon pengetahuan unik yang dimiliki kelompok sosial perajin gerabah balongan) </p><p>(presenter merespon pengetahun masyarakat balongan tentang tanah, air, api, bentuk, dll) </p><p><br /></p><p>Sungguh luar biasa pengetahuan kelompok sosial perajin gerabah balongan ini. </p><p>(narasumber dapat memberikan respon tambahan) </p><p>Selanjutnya pak, perihal teknologi, alat apa saja yang digunakan untuk membuat gerabah? </p><p>(narasumber menjawab sembari menunjukkan alat yang digunakan) </p><p>(narasumber menjelaskan nama, cara penggunaan, dan fungsinya) </p><p>(prensenter merespon teknologi unik yang dimiliki kelompok sosial perajin gerabah balongan) </p><p>(presenter merespon teknologi sederhana, ramah lingkungan, dan kegunaan sepanjang masa) </p><p><br /></p><p>Kami terheran-heran sekali pak, dengan alat yang sederhana dan mudah pengoperasiannya, telah menghasilkan produk yang luar biasa. </p><p>Berbeda dengan saat ini, jika kita lihat di youtube itu, buat produk kecil aja alatnya kompleks, mahal, dan sulit pengoperasiannya. </p><p>(narasumber dapat memberikan respon tambahan) </p><p><br /></p><p>Ok pak. Ada berapa produk gerabah yang dihasil para perajin? </p><p>(narasumber menjawab sembari menunjukkan produk gerabah) </p><p>(narasumber menjelaskan nama produk, cara membuat produk, dan fungsi produk)</p><p>(presenter merespon produk dengan fokus pada hubungan jenis produk dan potensi alam sekitarnya) </p><p><br /></p><p>Sepintas dari apa yang bapak jelaskan, kelihatannya produk ini cukup diminati oleh masyarakat sekitar. Terlebih para penjual ikan </p><p>yang menggunakan gerabah untuk alat masak. Sebatas yang bapak tahu, bagaimana model distribusi dan pangsa pasar dari produk gerabah balongan ini? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p>(narasumber juga dapat merespon tentang ketertutupan dan keterbukaan pasar terhadap produk gerabah)</p><p><br /></p><p>Kami melihat luar biasa potensi dan produk unggulan desa bapak. Memang setiap desa bisa memunculkan produk unggulan, yang ngak ada, bisa diadakan. </p><p>Tatapi tidak banyak desa yang memiliki potensi dan produk unggulan yang memiliki tarikan sejarah yang luar biasa. Saya sangat hormat dengan leluhur </p><p>dan masyarakat bapak. Walaupun demikian, tentu saja dalam pengembangan kedepan tetap ada hambatannya. Menurut pengamatan bapak, apa hambatan selama </p><p>ini yang mendera kelompok perajin gerabah balongan?</p><p>(narasumber menjawab) </p><p>(presenter merespon jawaban) </p><p><br /></p><p>Jurus-jurus apa yang hendak dikeluarkan pak dalam mengatasi kendala tersebut? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>Perihal pemajuan kebudayaan pak. Bahwa pada saat ini KemendikBud dan Kemendesa sedang ngebahas bagaimana menggunakan potensi sosial budayanya </p><p>dalam memajukan desanya. Menurut Bapak, bagaimana cara meraciknya, atau bagaimana formulanya agar gerabah balongan dapat memajukan desa balongan? </p><p>(narasumber menjawab) </p><p>(presenter merespon)</p><p><br /></p><p>Ok pak. Yang terakhir. Bagaimana harapan bapak terhadap orang yang ada diluar saja. Bisa perguruan tinggi, bisa pemerintah, NGO (non goverment organitation), dll</p><p>agar dapat membantu masalah-masalah kelompok sosial perajin gerabah balongan?</p><p>(narasumber menjawab) </p><p><br /></p><p>Wow dahsyat sekali tamu kami hari ini. Apa yang kami perbincangan adalah sebuah pengetahuan besar yang dapat menjadi dasar tentang karakter masyarakat di kemudian. </p><p>Kelompok sosial perajin gerabah balongan telah memberi pelajaran berharga pada kita untuk mandiri dibidang pengetahuan dan daulat dalam bidang produk. Inilah contoh </p><p>nyata bahwa pengetahuan, teknologi, dan produk yang dihasilkan masyarakt benar-benar berangkat dari bawah. Dikerjakan secara partisipatif. Bermanfaat dan berdayaguna </p><p>secara berkelanjutan. </p><p>Semoga saja, kelompok sosial perajin gerabah balongan ini mendapatkan kesempatan dan perhatian dari berbagai kalangan. Karena kami yakin bahwa potensi alam, sosial, </p><p>dan budaya yang digarap dengan apik, nantinya dapat mensejahterakan masyarakat dan pemulianya. </p><p>Terimakasih Bapak </p><p>Terimakasih pemirsa </p><p>Terimakasih semuanya </p><p>Selamat bertemu kembali dalam podcast selanjutnya. </p><p>Salam merdeka belajar </p><p>Studio SMAPA, terdepan dalam produksi sumber belajar siswa SMA. </p><p><br /></p><p><br /></p><p>Properti yang digunakan saat podcast </p><p>1. Tanah liat </p><p>2. Tanah warna </p><p>3. Alat gerabah </p><p>4. Produk gerabah </p><p></p><p>5. dll </p>Kunjungan Lapangan http://www.blogger.com/profile/14765999012551663228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-52689668515030206842022-09-06T06:54:00.005+07:002022-09-06T06:54:26.133+07:00 Skenario Dokumentasi Pangan dan Struktur Sosial <p> Skenario Dokumentasi</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Teks pengantar (10 detik) Contoh teks: Film documenter ini berisikan tentang gambaran masyarakat pemulia pangan local. Fokus film ini adalah mengabarkan tentang pengetahun, teknologi, dan produk pangan local yang masih ada. Melalui film ini pemirsa dapat menghubungkan seberapa hubungan antara pangan local dengan struktur social. </li><li>Opening Film: Hubungan Pangan Lokal dengan Struktur Sosial (1 menit)Contoh: menyajikan cuplikan video tentang pengetahuan, teknologi, dan produk pangan lokal</li><li>Teks crew (5 detik)Contoh: Sutradara (Suhadi), Penulis Naskah (Niswatul Mardiyah), Cameramen (Mulyadi), Editing (Tritanis Silvika), Publikator (Niswatin Afifah)</li><li>Teks Judul (5 detik)Contoh: Bulir Padi, Ketela Hutan, Uwi Bakar, dll</li><li>Suasana masyarakat pemulia pangan lokal (1 menit)Contoh: menyajikan video tentang petani yang sedang menanam pangan di kebun </li><li>Keseharian masyarakat (1 menit)Contoh: menyajikan video tentang rumah masyarakat, aktivitas memasak di dapur, kebun pangan, memanen pangan, minum kopi makan uwi.</li><li>Jenis-jenis pangan lokal (1 menit) Contoh: menyajikan video tentang rumah masyarakat, aktivitas memasak di dapur, kebun pangan, memanen pangan, minum kopi makan uwi.</li><li>Pengetahuan tentang pangan lokal (1 menit)</li><li>Teknologi produksi (menanam hingga memanen) pangan lokal (1 menit)</li><li>Distribusi hasil pangan (menjual ke pasar) lokal (1 menit) </li><li>Teknologi mengolah (memasak) pangan lokal (1 menit)</li><li>Ragam olahan pangan lokal (1 menit)</li><li>Tradisi (hajatan) yang menggunakan olahan pangan lokal (1 menit) </li><li>Problem saat ini (0,5 menit)</li><li>Harapan pemulia pangan lokal (0,5 menit)</li><li>Teks ucapan terimakasih (10 detik)</li><li>Copyright (3 detik)</li></ul><p></p><div><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-68649842969035996242022-09-06T06:51:00.003+07:002022-09-06T06:52:14.637+07:00Instrumen Wawancara Asal Usul Keluarga yang Mendiami Desa <p><b>Instrumen Wawancara Struktur Sosial Masyarakat Desa</b>. </p><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Tanyakan dan mintalah cerita tentang asal usul terbentuknya masyarakat desa kalian! Tanyakan siapa/ keluarga siapa yang pertama kali tinggal di desa ini!</li><li>Tanyakan dan mintalah cerita, dari keluarga pertama tersebut, menurunkan berapa keluarga lagi! </li><li>Tanyakan dan mintalah cerita, dari penduduk yang ada di desa, ada berapa keluarga besar yang mendominasi menjadi penduduk desa kalian! </li><li>Tanyakan dan mintalah cerita, apakah sejak dulu hingga sekarang, yang menjadi kepala desa atau lurah memiliki ikatan keluarga besar yang ada di desa kalian! </li><li>Tanyakan dan mintalah cerita pula, apakah sejak dulu hingga sekarang, yang menjadi perangkat desa memiliki ikatan dengan keluarga besar yang ada di desa kalian!</li><li>Mintalah cerita apakah selama ini pernah terjadi konflik antar keluarga besar? Apa yang diperebutkan? Bagaimana proses perebutannya? Siapa yang menang dan sipa yang kalah? Apa dampak dari konflik antar dua keluarga besar? </li><li>Tanyakan dan mintalah cerita, apakah yang memiliki tanah luas di desa kalian memiliki hubungan dengan ikatan keluarga besar yang ada di desa kalian! </li><li>Selain berasal dari keluarga desa, penduduk desa biasanya juga berasal dari pendatang. Tanyakan dan mintalah cerita tentang orang luar dari mana saja tinggal dan menikah dan membangun keluarga di desa kalian? </li><li>Tanyakan, hingga sekarang, keluarga siapa yang kerabatnya paling banyak di desa kalian!</li><li>Dll </li></ul><p></p><p> </p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-91333659982658958822022-09-03T19:47:00.015+07:002022-09-03T20:57:43.214+07:00Siapa Yang Salah, ku tak tahu<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjytfOziEwCA_HG8XldxAJz9N0uC54wMXzyOP_bSOyLuTeZtPVwvh6OA_MkSLOILglS4v3ihOaR6L6J9FraDztxumdUI9miFoEYUZE0YiTei3kgKOoClMFve-65JWtVOr3J8S4B0zmnI1XC1FdImzUErdmBFp-CXy7EStDT7s5i5VqVa-d_irGRJw-k-Q/s4160/IMG20220903091607.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3120" data-original-width="4160" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjytfOziEwCA_HG8XldxAJz9N0uC54wMXzyOP_bSOyLuTeZtPVwvh6OA_MkSLOILglS4v3ihOaR6L6J9FraDztxumdUI9miFoEYUZE0YiTei3kgKOoClMFve-65JWtVOr3J8S4B0zmnI1XC1FdImzUErdmBFp-CXy7EStDT7s5i5VqVa-d_irGRJw-k-Q/w640-h480/IMG20220903091607.jpg" width="640" /></a></div><br />Mendampingi generasi milenial dalam pembelajaran hingga sekarang masih susah-sudah gampang. Acapkali guru dibuat glepotan dalam mencapai indikator pencapaian kompetensi yang diinginkan. Padahal jika dilihat dari potensi generasi milenial, seharusnya pembelajaran lebih mudah dilangsungkan. Namun sayang kenyataannya tidak demikian. <p></p><p>Adalah membaca, aktifitas belajar yang wajib dihadirkan. Dengan membaca, para siswa mendapatkan gambaran peristiwa sain dan fenomena sosial masa lalu yang pernah berlangsung. Melalui membaca pula, para siswa mendapatkan informasi peristiwa sain dan fenomena sosial masa kini yang sedang berlangsung. Ketika proses membaca itu berlangung dengan normal, (biasanya) gambaran dan informasi yang didapat dari membaca itu akan berinteraksi dengan materi yang disampaikan oleh guru saat pembelajaran di kelas. Pada saat itulah akan terjadi pembelajaran yang interaktif. Guru dan siswa akan saling mendialogkan materi. </p><p>Namun sayang, yang terjadi tidak demikian. Suasana kelas yang hening dan penuh dengan kegelisahan semakin mendalam, ketika pertanyaan guru menyambar dan menyasar pada siswa yang duduk di pojok kelas yang ketahuan sedang asyik dengan perangkat digitalnya. </p><p>Adalah smartphone, sebuah gawai yang kerapkali menjadi musuh guru saat menggelar pembelajaran. Guru seringkali menjadi pajangan di kelas, uraian materi hanya sebatas masuk telinga kiri keluar telinga kanan siswa, dan para siswa masih asyik dengan dunia mayanya dengan sesekali mencuri kesempatan melihat gawainya dengan ekspresi ketawa ketiwi tanpa dosa. </p><p>Nah, iya kan?! Terjadi betulan kan?! Smartphone siswa segera disita semuanya. Seharian mereka terasa terasing dan mati rasa. </p><p>Terlepas siapa yang benar dan siapa yang salah, mari bersama-sama kita dudukan sejenak pikiran kita untuk mendiskusikan hal tersebut. Silahkan berkomentar dalam kolom komentar. </p><p>Terimakasih.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-23721470801307162942020-03-04T18:12:00.001+07:002022-09-04T11:18:57.126+07:00Skenario Film Dokumenter Ihan Dalam Tradisi dan Konservasi <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5SNIn3QOGoDV1u7RPLHzxv4ktuMPLDv7tlK37QPJdHiUMp9vih-VuhfxkjbQwRe6SqNcEMA9MB3xuwntKbbPvfMj4lVmGImDaSCz59PiqH7kEd7XiK_6Gp2PnA63sKpMgeF1reXGeaFDi/s1600/New+Movie+%25282%2529+%25283%2529.Movie_Snapshot.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5SNIn3QOGoDV1u7RPLHzxv4ktuMPLDv7tlK37QPJdHiUMp9vih-VuhfxkjbQwRe6SqNcEMA9MB3xuwntKbbPvfMj4lVmGImDaSCz59PiqH7kEd7XiK_6Gp2PnA63sKpMgeF1reXGeaFDi/s640/New+Movie+%25282%2529+%25283%2529.Movie_Snapshot.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">Skenario Film Dokumenter Ihan Dalam Tradisi dan Konservasi </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">1. Logo Visual LIPI - </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><a href="https://youtu.be/tOGoJKNsk_o">https://youtu.be/tOGoJKNsk_o</a></span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">2.Opening Film Ihan Dalam Tradisi dan Konservasi - </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><a href="https://youtu.be/teNmu_e1zAY">https://youtu.be/teNmu_e1zAY</a></span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">3. Asal Usul Pulau Samosir - </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><a href="https://youtu.be/SeD4e9oV_qU">https://youtu.be/SeD4e9oV_qU</a></span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">4. Habitat Ikan Batak atau Ihan - </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><a href="https://youtu.be/Y24g8HvAYVs">https://youtu.be/Y24g8HvAYVs</a></span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">5. Suasana Kegiatan Penelitian LIPI - </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><a href="https://youtu.be/5Y2b0QRweHA">https://youtu.be/5Y2b0QRweHA</a></span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">6. Sungai Bonan Dolok, Ikan Batak, dan Nilai Sosialnya - </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><a href="https://youtu.be/8gWlJ_sbskY">https://youtu.be/8gWlJ_sbskY</a></span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">7. Mitos Ikan Batak dan Konservasi Sungai - </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><a href="https://youtu.be/uUqP0VAEQBg">https://youtu.be/uUqP0VAEQBg</a></span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">8. Menimbang Kelayakan Sungai Bonan Dolok - </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><a href="https://youtu.be/75B3_hnWj54">https://youtu.be/75B3_hnWj54</a></span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">9. Marga Ikan Batak atau Ihan - </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><a href="https://youtu.be/RQ6W2ItwGCM">https://youtu.be/RQ6W2ItwGCM</a></span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">10. Neolissochilus dan Tor adalah Jenis Ikan Batak - </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><a href="https://youtu.be/FaGc6itD_ow">https://youtu.be/FaGc6itD_ow</a></span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">11. Sungai Bonan Dolok adalah DAS Danau Toba- </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><a href="https://youtu.be/kUVICyxEQEs">https://youtu.be/kUVICyxEQEs</a></span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">12. Hubungan Hidromorfologi dan Habitat Ikan Batak - </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><a href="https://youtu.be/207BjNr5zzo">https://youtu.be/207BjNr5zzo</a></span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">13. Kualitas Air Sungai Bonan Dolok - </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><a href="https://youtu.be/4wO89rCw1jg">https://youtu.be/4wO89rCw1jg</a></span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">14. Konservasi Insitu dan Eksitu Sungai Donan Dolok - </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><a href="https://youtu.be/TVdTYJxDgSg">https://youtu.be/TVdTYJxDgSg</a></span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">15. Konservasi Ikan Batak Pulau Samosir - </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><a href="https://youtu.be/8uIN6Ph-50E">https://youtu.be/8uIN6Ph-50E</a></span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">16. Tradisi Ihan adalah Kekuatan Ekosistem - </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><a href="https://youtu.be/gvKyL-Glwck">https://youtu.be/gvKyL-Glwck</a></span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">17. Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Kearifan - </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><a href="https://youtu.be/3O41fzqi9fg">https://youtu.be/3O41fzqi9fg</a></span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">18. Crew Film Dokumenter Ihan - </span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><a href="https://youtu.be/RmQt7Sf_3as">https://youtu.be/RmQt7Sf_3as</a></span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">File video ini bersumber dari channel youtube LIPI yang berjudul "Ihan Dalam Tradisi dan Konservasi". Sumber video tersebut adalah https://youtu.be/2RhG9JcdXUg.
</span><span style="color: rgba(0 , 0 , 0 , 0.87); font-family: "roboto" , "noto" , sans-serif; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">#bedahskenariofilm</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-40847642368542358312018-05-19T02:52:00.002+07:002022-09-04T11:16:32.905+07:00Soto Tugu Kuliner Istimewa Khas Pamotan <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtgaX2NaH1Di2Ut0slQD5QuhH0jUdFxgPcu93WUxjfISt7QWiG8G5ELH5OUL3acxJ6VHXPTyIsrBlsxCxPnGDiDI4V_YspYdS6YxpR3dkTf2DX4QKu_wTPJDqHokyrVBfCQ4wuwD0U8rYd/s1600/soto+tugu.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="902" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtgaX2NaH1Di2Ut0slQD5QuhH0jUdFxgPcu93WUxjfISt7QWiG8G5ELH5OUL3acxJ6VHXPTyIsrBlsxCxPnGDiDI4V_YspYdS6YxpR3dkTf2DX4QKu_wTPJDqHokyrVBfCQ4wuwD0U8rYd/s640/soto+tugu.jpg" width="640" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr"><b>
Soto Tugu Kuliner Istimewa Khas Pamotan</b>. Disebut Soto Tugu, karena mangkalnya disamping tugu, tepatnya di tugu jalan depan Masjid Besar Pamotan. Soto Tugu buka selama sebulan dalam setahun, tepatnya pada bulan puasa. Kuliner yang satu ini khusus buka mulai jam satu dini hari hingga jam tiga lebih sedikit, yang selalu setia melayani pelanggan saat sahur.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kuliner khas ramadhan ini cukup banyak diburu penikmat. Pun dengan para pelanggannya, warung tenda hijau ini seakan menjadi temu kangen para pelanggan. "Buka mulai bocah-bocah sih cilik-cilik mas, yen hari-hari biasa ning pasar Pamotan, yo kuwi perkiraan mulai 80-an," jawab Emak Tomo tentang kapan mulai buka warung sotonya. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Warung Soto Tugu Pamotan yang juga dekat dengan bangunan Cagar Budaya Kawedanan Pamotan ini, semakin ramai menjelang pukul tiga dini hari. Mulai dari anak muda, ibu-ibu, bapak-bapak, hingga paruh baya, antri silih berganti demi mendapatkan hidangan khas soto kuah dengan rempah dan cocolan kecab botol bertabur daun seledri dan bawang goreng yang renyah. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
"Mak, wingi kok gak bukak kenopo," sapa pelanggan sembari duduk bersahabat dengan tangan kanannya menggayuh tempe goreng. "lha piye, mulai bar subuh nyegat bakul pitik ora ono," jawab mbah Tomo, pemilik warung. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Pelanggan semakin berjubel seiring alunan Ayat Suci dari corong menara masjid besar kebanggaan masyarakat Pamotan ini. Sebagian minta dibungkuskan dengan daun jati berlapis. Sebagian lagi memang rata-rata dinikmati di warung tenda Mbah Tomo ini. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Tumpukan tempe goreng hangat bersisi tegak dengan berbalur tepung rempah, dan bergedel berbalur sari telur bertekstur lembut, adalah lauk khas soto tugu ini. Selain itu, bagi penikmat ayam kampung, juga siap memanjakan lidah para penikmat menu sahur. Layanan yang cukup cekatan, deretan penikmat soto dini hari itu terlayani.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Cukup dengan hitungan jam, nasi putih pulen yang masih kemebul yang ditaruh di anyaman bambu , dan kuah soto yang dipanaskan dengan tungku arang, ludes. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
"Telas mbah," tanya pencari menu sahur sambil menyandarkan sepedanya setengah kaki. "walah, nggih mas, kurang cepet," tandas mbah Tomo, sembari meringkas angklo pemanas teh hangat.<br />
<br />
Bagi yang ingin menikmati soto kuah rempah khas Pamotan ini, kuliner ini juga dijajakan pada hari-hari biasa (selain bulan puasa) di Pasar Tradisional Pamotan. </div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-6620056946289891002018-03-22T15:43:00.002+07:002022-09-06T14:15:35.433+07:00Asal Usul Desa Dasun Lasem <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span class="style-scope yt-formatted-string" dir="auto" style="background: rgb(249, 249, 249); border: 0px; color: #030303; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre-wrap;">Asal usul Desa Dasun Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang tidak terlepas dari keberadaan Galangan Kapal di wilayah itu, konon sejak jaman Majapahit sampai jaman Jepang.
Menjadi sentra perkapalan dan industri maritim di Nusantara membuat Dasun menjadi wilayah yang cukup ramai kala itu. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa Dasun dulu adalah metropolitan menjadi pusat kegiatan ekonomi yang terdapat banyak penduduk dan pekerja galangan kapal.
Konon penyerangan Kerajaan Demak melawan Portugis di Malaka yang dipimpin oleh Pati Unus dengan menggunakan kapal-kapal buatan Dasun Lasem. Sebegitu pentingnya peran Dasun sebagai bagian dari eksistensi maritim Nusantara adalah salah satu alasan mengapa dokumenter ini dipublikasikan.
=====
Desa Dasun Channel Merupakan saluran resmi Desa Dasun Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Jateng. Saluran ini dikelola oleh admin Sistem Informasi Desa (SID) Desa Dasun dibantu oleh beberapa anak muda Dasun sebagai kameramen, dan suplay data.
=====
Kunjungi Website dan Media Sosial Resmi Desa Dasun:
Website :</span><a class="yt-simple-endpoint style-scope yt-formatted-string" dir="auto" href="https://www.youtube.com/redirect?v=YnL60UDVtSM&redir_token=D4nR5YQwArO__6_6kq9ZR4VXD-N8MTU4MzM0ODg5M0AxNTgzMjYyNDkz&event=video_description&q=http%3A%2F%2Fdasun.desa.id%2F" rel="nofollow" spellcheck="false" style="background-color: #f9f9f9; cursor: pointer; display: inline-block; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-decoration-line: none; white-space: pre-wrap;" target="_blank">http://dasun.desa.id/</a><span class="style-scope yt-formatted-string" dir="auto" style="background: rgb(249, 249, 249); border: 0px; color: #030303; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre-wrap;">
Facebook :</span><a class="yt-simple-endpoint style-scope yt-formatted-string" dir="auto" href="https://www.youtube.com/redirect?v=YnL60UDVtSM&redir_token=D4nR5YQwArO__6_6kq9ZR4VXD-N8MTU4MzM0ODg5M0AxNTgzMjYyNDkz&event=video_description&q=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2Fdesadasunkecamatanlasem%2F%3Fref%3Dbookmarks" rel="nofollow" spellcheck="false" style="background-color: #f9f9f9; cursor: pointer; display: inline-block; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-decoration-line: none; white-space: pre-wrap;" target="_blank">https://www.facebook.com/desadasunkec...</a><span class="style-scope yt-formatted-string" dir="auto" style="background: rgb(249, 249, 249); border: 0px; color: #030303; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre-wrap;">
Instagram :</span><a class="yt-simple-endpoint style-scope yt-formatted-string" dir="auto" href="https://www.youtube.com/redirect?v=YnL60UDVtSM&redir_token=D4nR5YQwArO__6_6kq9ZR4VXD-N8MTU4MzM0ODg5M0AxNTgzMjYyNDkz&event=video_description&q=https%3A%2F%2Fwww.instagram.com%2Fwisatabaharidasun%2F%3Fhl%3Did" rel="nofollow" spellcheck="false" style="background-color: #f9f9f9; cursor: pointer; display: inline-block; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-decoration: var(--yt-endpoint-text-decoration, none); white-space: pre-wrap;" target="_blank">https://www.instagram.com/wisatabahar...</a><span class="style-scope yt-formatted-string" dir="auto" style="background: rgb(249, 249, 249); border: 0px; color: #030303; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre-wrap;">
Twitter :</span><a class="yt-simple-endpoint style-scope yt-formatted-string" dir="auto" href="https://www.youtube.com/redirect?v=YnL60UDVtSM&redir_token=D4nR5YQwArO__6_6kq9ZR4VXD-N8MTU4MzM0ODg5M0AxNTgzMjYyNDkz&event=video_description&q=https%3A%2F%2Ftwitter.com%2FWisataDasun" rel="nofollow" spellcheck="false" style="background-color: #f9f9f9; cursor: pointer; display: inline-block; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-decoration-line: none; white-space: pre-wrap;" target="_blank">https://twitter.com/WisataDasun</a><span class="style-scope yt-formatted-string" dir="auto" style="background: rgb(249, 249, 249); border: 0px; color: #030303; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre-wrap;">
Youtube :</span><a class="yt-simple-endpoint style-scope yt-formatted-string" dir="auto" href="https://www.youtube.com/channel/UC7FkYt8Yb7rberzzTymLl0A" rel="nofollow" spellcheck="false" style="background-color: #f9f9f9; cursor: pointer; display: inline-block; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-decoration-line: none; white-space: pre-wrap;">https://www.youtube.com/channel/UC7Fk...</a><span class="style-scope yt-formatted-string" dir="auto" style="background: rgb(249, 249, 249); border: 0px; color: #030303; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre-wrap;">
WA : 085726949461
=====
Kantor Desa Dasun, Desa Dasun, RT.01, RW.01, Kec. Lasem, Kab. Rembang, Kode Pos: 59271 </span><a class="yt-simple-endpoint style-scope yt-formatted-string" dir="auto" href="https://www.youtube.com/results?search_query=%23DesaDasun" spellcheck="false" style="background-color: #f9f9f9; cursor: pointer; display: inline-block; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-decoration-line: none; white-space: pre-wrap;">#DesaDasun</a><span class="style-scope yt-formatted-string" dir="auto" style="background: rgb(249, 249, 249); border: 0px; color: #030303; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; white-space: pre-wrap;"> </span><a class="yt-simple-endpoint style-scope yt-formatted-string" dir="auto" href="https://www.youtube.com/results?search_query=%23Rembang" spellcheck="false" style="background-color: #f9f9f9; cursor: pointer; display: inline-block; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-decoration-line: none; white-space: pre-wrap;">#Rembang</a><br />
<br />
<br />
<iframe allow="accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/YnL60UDVtSM" width="560"></iframe></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-92179930081650582162018-03-13T11:08:00.002+07:002022-09-04T10:43:24.866+07:00Perubahan Penting RPP Terbaru<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfjvxM3u3VQGg1c-AbuKzMNOHLUTGtG6SqzdpYHbKwsNKNrU9U3cxUmsyPu3zNW5KjUIaeubBBoxlB55uCxuXIDyh34MZJloOPElG5n_yY9mMA-IKNhDkiy-0o9PkK-rK7qVq6MssG8TDQ/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="721" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfjvxM3u3VQGg1c-AbuKzMNOHLUTGtG6SqzdpYHbKwsNKNrU9U3cxUmsyPu3zNW5KjUIaeubBBoxlB55uCxuXIDyh34MZJloOPElG5n_yY9mMA-IKNhDkiy-0o9PkK-rK7qVq6MssG8TDQ/s640/1.jpg" width="640" /></a></div>
<b><br /></b>
<b>Penulisan KI KD </b><br />
<br />
KI. 1 s.d KI. 4 ditulis semua<br />
KI yang digunakan Permendikbud nomor 21<br />
<br />
KD 3 dan KD 4 selalu bersama<br />
Hal tampilan hanya soal selera<br />
<br />
<b>Penulisan Mampu </b><br />
<br />
Peserta didik dapat, atau peserta didik mampu<br />
bukan peserta didik diharapkan<br />
Filosofinya K2013 adalah tuntas<br />
<br />
<b>Materi Pembelajaran </b><br />
<br />
Materi di ambikan dari IPK kemudian di hilangkan kata kerja operasionalya<br />
<br />
<b>Media Pembelajaran </b><br />
<br />
Media yang digunakan harus jelas<br />
misal, menggunakan video, maka video nya harus spesifik<br />
termasuk gambar dll<br />
<br />
<b>Sumber belajar</b><br />
<b><br /></b>
Sumber belajar di tulis sesuai kaidah pustaka<br />
Tidak boleh hanya menulis internet saja<br />
Tidak boleh hanya menulis buku yang relevan<br />
<br />
<b>Langkah-langkah </b><br />
<br />
Setiap kegiatan pembelajaran harus memuat PPK dan literasi<br />
Penekanan kegiatan pada peserta didik<br />
Dalam kegiatan ini, sintak nya harus dimunculkan sesuai model pembelajaran yang dipilih<br />
<br />
<b>Penutup</b><br />
<br />
Memberikan refleksi tentang apa kegunaan materi<br />
<br />
<b>Lampiran </b><br />
<br />
Materi dan metode penelitian dilampirkan lengkap<br />
Materi harus sesuai IPK<br />
Soal untuk penilaian harus HOT's bukan low<br />
<br />
<b>Catatan </b><br />
<br />
Hindari kata/ istilah negatif<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT6LgkUJzBHJAzbUMiHCNaaMCZy1UoUIf887DeB7IdoNVGRVf3pYWxffRSCS5DSWNoARkYtyJjS_kmQg5jnbiPYDQrZJU6aiYCyfnCuhbmWDypEhQK6NiyUE_vGBLyjJFWWq5Cbe6cdSHe/s1600/21.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="721" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT6LgkUJzBHJAzbUMiHCNaaMCZy1UoUIf887DeB7IdoNVGRVf3pYWxffRSCS5DSWNoARkYtyJjS_kmQg5jnbiPYDQrZJU6aiYCyfnCuhbmWDypEhQK6NiyUE_vGBLyjJFWWq5Cbe6cdSHe/s640/21.jpg" width="360" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Hapus kolom Nilai-Nilai Karakter</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeSoOxn99wKMFb3eRQ4BOmGLfIY4mNmfsB5F1WjzfGzaZfJmeKQStMDhCYb8vE9f0IECOFKR9zZNzRbVJCsdWai3ARviRp5R8RuPZ_11E1wDmzg4BggxepGvW7dh47UUnLeDtkfznCXkCN/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="721" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeSoOxn99wKMFb3eRQ4BOmGLfIY4mNmfsB5F1WjzfGzaZfJmeKQStMDhCYb8vE9f0IECOFKR9zZNzRbVJCsdWai3ARviRp5R8RuPZ_11E1wDmzg4BggxepGvW7dh47UUnLeDtkfznCXkCN/s640/3.jpg" width="360" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">PPK dan Literasi harus masuk dalam kegiatan pembelajaran</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMrkbyVl_59R0nXDfajGf_hlPcWujs5KKaLv4tdw3jXvH8VLbLs6LS_g2BD07kYdGbRlkJsdOKqrDX4Rvj7CFrG6izax_6vzarIe3LkkvSQUW-gmSfXqDr__CMupKeVHvQ6G8A8RaZqO_u/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="721" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMrkbyVl_59R0nXDfajGf_hlPcWujs5KKaLv4tdw3jXvH8VLbLs6LS_g2BD07kYdGbRlkJsdOKqrDX4Rvj7CFrG6izax_6vzarIe3LkkvSQUW-gmSfXqDr__CMupKeVHvQ6G8A8RaZqO_u/s640/4.jpg" width="360" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Catatan bimtek penulis</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhECa-kqxBtxNUY55gUrR-djwuBZYTlfoHPczuv5ebjR47E8AHmFIs7bjOSW2YYqv9vPfw0kabgEhHYjcSF1SSm4tnQ7dr3fXATV5G9B07RaJvbbe5OuuvVT30_cGl8jUTH5WFYMr1wi9SZ/s1600/5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="721" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhECa-kqxBtxNUY55gUrR-djwuBZYTlfoHPczuv5ebjR47E8AHmFIs7bjOSW2YYqv9vPfw0kabgEhHYjcSF1SSm4tnQ7dr3fXATV5G9B07RaJvbbe5OuuvVT30_cGl8jUTH5WFYMr1wi9SZ/s640/5.jpg" width="360" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">catatan bimtek penulis</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-54942596236041148622018-03-09T07:58:00.002+07:002022-09-04T10:47:20.489+07:00Menuju Sekolah Ramah Lingkungan <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
</div>
<div dir="ltr">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY4IHmAc_ii-1dJSFyMjvBxyOa4Rpq0r4xfp5JjoGKnn293yyh9yu9_wEaX18hJQYi5bAMOK6Ip-JX8p8w3YuItU4SO5qMYPr0yNnUcPspxYFZC0Z44TmOmO4uIX52r9KdPRroji9m3th6/s1600/1520557899156.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY4IHmAc_ii-1dJSFyMjvBxyOa4Rpq0r4xfp5JjoGKnn293yyh9yu9_wEaX18hJQYi5bAMOK6Ip-JX8p8w3YuItU4SO5qMYPr0yNnUcPspxYFZC0Z44TmOmO4uIX52r9KdPRroji9m3th6/s640/1520557899156.jpg" /></a> </div>
<div dir="ltr">
Sekarang para siswa diberi kesempatan untuk menghias kelasnya. Hal ini berbeda dengan dahulu, siswa dilarang memberi sentuhan pada dinding temboknya. Dua manfaat yang didapat. Pertama pihak sekolah irit dana dan tenaga dalam menghias tiap-tiap ruang kelas. Kedua, ada keterbukaan akses dalam menyalurkan kreativitas para siswa. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Tidak lain adalah SMA Negeri 1 Pamotan, baru-baru sedang menggerakkan program cinta lingkungan. Dua kegiatan unggulannya adalah merias ruang kelas dan membuat taman dengan aneka ragam pot dan jenis bunganya. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
"SMA Pamotan akan selalu memberi ruang kreatif untuk anak. Ini juga bagian layanan penting Sekolah kepada Peserta Didik," tutur Cahyo Purnomo, Koordinator Guru BK. Program cinta ruang kelas dan taman kelas d SMA Negeri 1 Pamotan ini sudah dimulai sejak lima tahun terakhir. Beberapa taman kelas dan pot bunga terlihat sudah tersiapkan sejak lama. Hanya saja, sentuhan kreatifitas pewarnaan ruang kelas dan pot bunga sedang massif digerakkan sejak awal tahun ajaran 2017/2018. </div>
<div dir="ltr">
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlNaG_4a97lARXVE8srUhccZblsoR0xpPvM0RBP-FYMlcQKTMMbW7ewbPyKZ3xoWoEXSxRC4WFZ5C13uu5nxUUOsGz4VaLUv4djDmOjWry7IjAfnE29OO7_ku3p9AtzVOA4-eD7R3mn2qZ/s1600/1520557852210.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlNaG_4a97lARXVE8srUhccZblsoR0xpPvM0RBP-FYMlcQKTMMbW7ewbPyKZ3xoWoEXSxRC4WFZ5C13uu5nxUUOsGz4VaLUv4djDmOjWry7IjAfnE29OO7_ku3p9AtzVOA4-eD7R3mn2qZ/s640/1520557852210.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Tampak taman depan kelas di hias ragam pot dan jenis bunganya. Pot-pot bunga adalah hasil karya para siswa tanpa terkecuali. Dengan bermodal botol bekas air mineral, disulap menjadi ornamen pot yang menarik. Tiap-tiap kelas tampaknya mendapatkan kebebasan berkreasi. Kelas sepuluh jurusan IPS, tampak fokus pada pemanfaatan limbah botol air minum untuk digunakan pot. Adapun bunga potnya adalah jenis-jenis bunga endemik khas Pamotan. Adapun kelas sepuluh jurusan IPA, tampak fokus menghias taman kelasnya dengan ditanami buah tomat. Bibit tomat yang siap tanam, berderet dan berjajar dengan asri di atas pollyback masing-masing. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFfA0lT7tx6jibHiJLUCpEr2JpeRzCK-qG9gVdc7tvkrYt83f0p2-b5jN4RLKbJ3ZER0ijLYB6nw52UCz2IVgJELYG6uL2zIN6QtClo-sTX0ss4KKesT_EQzX3IE3fAD-vN3b4CK0Hs11a/s640/1520557871290.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Program cinta lingkungan SMA Negeri 1 Pamotan ini cukup menarik diperhatikan. Karena dalam program ini terdapat dua kreatifitas. Pertama, kreatifitas menghias kelasnya. Kedua, kreatifitas dalam menghias taman kelasnya. Dengan dua kreatifitas tersebut, tentu diharapkan dapat meningkatkan kepekaan para siswa dalam menghias ruangan dimana ia tinggal, menjadi inspirasi dalam memanfaatkan limbah plastik menjadi media pot, serta tindakan menyemai hingga menanam dan merawat tumbuhan. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-27031798566671288552018-03-06T13:02:00.003+07:002022-09-04T11:15:04.592+07:00Pameran Produk Unggulan Desa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvD4jWInfs8GXctVyfRji2uWwHsETRY0MpDOfIKvSrBv1JtXNA-3QMrFp7LzYEWIUSWssWKl-eXnGz0nURVEDNGHF2jIWfTOy3dJC85yMVWDU08rYIQwihr64TzaFv1VXvk4HHZpuGiLA9/s1600/dangdut+1+%25285%2529.Movie_Snapshot.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvD4jWInfs8GXctVyfRji2uWwHsETRY0MpDOfIKvSrBv1JtXNA-3QMrFp7LzYEWIUSWssWKl-eXnGz0nURVEDNGHF2jIWfTOy3dJC85yMVWDU08rYIQwihr64TzaFv1VXvk4HHZpuGiLA9/s640/dangdut+1+%25285%2529.Movie_Snapshot.jpg" width="640" /></a></div>
<br /><b>
Pameran Produk Unggulan Desa</b>. Selasa 06 Maret 2018 digelar hasil alam kawasan Lasem. Buah dan sayuran menjadi identitas sosial petani pegunungan Lasem. Pun juga kuliner dan oleh-oleh khas pesisirannya. Berderet produk unggulan bahari diantaranya trasi, krupuk ikan, hingga kuliner mangut tersaji dalam pameran di altar Dekranasda, Lasem.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dalam sambutannya, Ketua Dekranasda Rembang, menekankan peran Dekranasda menjadi penguat ekonomi krearif masyarakat Rembang. Tidak hanya pelatihan ekonomi kreatif dan fasilitasi alat saja, Dekranasda juga aktif dalam jaringan pemasaran produk-produk unggulan Rembang. Dengan demikian, Dekranasda menjadi bermanfaat ditengah-tengah masyarakat Rembang.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Hampir semua desa di kawasan Lasem memamerkan produk unggulannya. Mulai desa Sendangcoyo, Bonang, Sendangasri, Jolotundo, hingga desa Dasun dengan semangat mempresentasikan produk unngulannya. Mereka terlihat antusias dalam melayani pengunjungi di stan masing-masing. </div>
<div dir="ltr">
"Niki nopo bu?" tanya pengunjung dalam kerumunan. "Niki urab latoh bu. Niki alami mboten wonten campurane. Kaya gizi bu. Sae kagem daharan," jawab pemilik stand Dasun. "Lho ngeten niki rupine latoh ngih bu. Kulo bungkuske tigo ngih," respon pengunjung. Dahulu, urab latoh cukup mudah dijumpai di pasar tradisional. Namun semenjak 10 tahun terakhir, urab latoh cukup jarang dijajakan di pasar tradisional.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Produk unggulan desa sebagian besar didominasi olahan hasil laut dan buah-buahan. Desa Bonang misalnya, di meja stand pamerannya tersajikan krupuk ikan, krupuk trasi, aneka camilan, trasi udang, trasi udang matang, ikan asin kakap, ikan asin layur, dan ikan asin kepala tiga. Beda dengan Sendangcoyo. Stand produk desa yang satu ini didominasi dengan hasil tanah pegunungannya yang subur dan asri. Durian, rambutan, pisang, pete, buah naga muda, sirsat, srikoyo lanang, kacang panjang, dan juga bibit buah-buahan yang siap tanam. Hampir setiap ada pameran produk unggulan, stand desa Sendangcoyo selalu ramai pengunjung.</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-43665776348611139292018-03-05T17:25:00.001+07:002022-09-04T11:20:02.557+07:00Semai 2000 Bibit Durian Gratis Untuk Sedekah Pohon Pemberdayaan Komunitas<p dir="ltr"><b>Semai 2000 Bibit Durian</b>. Yayasan Bina Dhuafa tahun ini menyemai bibit durian ceriwik sejumlah 2000 benih. Penyemaian bibit durian ini adalah salah satu program pemberdayaan masyarakat petani yang membutuhkan bibit durian yang berkualitas. </p>
<p dir="ltr">"Tahun ini mulai semai bibit durian ceriwik, mengingat tahun kemarin program Sedekah Pohon sangat tinggi peminatnya," tegas Ahmad Harnoto. <br /><br /></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihLQ1kEQfgAC8NowyOcMTScJ3muClFdgrjb0O_K-uzyT3tVcR0jU4bzEGm-barukUHAzSiOFGujZ9lfBIIDetQbgl-D7Fe5SDgCp2QQQQWvQhnYZNbCvivDM4cKuiAtByTG797aCtKT2y-/s1600/1520245239323.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihLQ1kEQfgAC8NowyOcMTScJ3muClFdgrjb0O_K-uzyT3tVcR0jU4bzEGm-barukUHAzSiOFGujZ9lfBIIDetQbgl-D7Fe5SDgCp2QQQQWvQhnYZNbCvivDM4cKuiAtByTG797aCtKT2y-/s640/1520245239323.jpg" /> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihAnNbg3bwMCALjPBQtfiKbOa0YRTkySlzrcmCXzQ34m2Lv62P5f3YemJxW6_FhlY1EVtjsjdmQ0yr7G0xtAeRAO3cETxzX6kgLZRL980p7GhfPCzZsc8I9xibEaO31EFk0stVwMkDWbgR/s1600/1520245317395.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihAnNbg3bwMCALjPBQtfiKbOa0YRTkySlzrcmCXzQ34m2Lv62P5f3YemJxW6_FhlY1EVtjsjdmQ0yr7G0xtAeRAO3cETxzX6kgLZRL980p7GhfPCzZsc8I9xibEaO31EFk0stVwMkDWbgR/s640/1520245317395.jpg" /> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj09LXafEHsPxk-VxQazjIZSVH7zcMtJpNzDtmZmndljMdZbEed6IE_civ7mFr7aBnhXq0Xt12TWvNRv8LSmm5WXiia7CrqwUaX1ecBGsvHmrnGieejGMK5y5AYaNVvcI4cxu0PrDcU1gTK/s1600/1520245336777.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj09LXafEHsPxk-VxQazjIZSVH7zcMtJpNzDtmZmndljMdZbEed6IE_civ7mFr7aBnhXq0Xt12TWvNRv8LSmm5WXiia7CrqwUaX1ecBGsvHmrnGieejGMK5y5AYaNVvcI4cxu0PrDcU1gTK/s640/1520245336777.jpg" /> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfVC1FRDgfv_3rf4_EtG7cERfeZg9DIqLLkg_6eQ_xSDC5lxSYEn5OZx7YkKERlH0FpizUPI-4kejIBdtWbFCjcofKIFe19uKj_U4rNShWiiVRShA3N65vc430r3ZY7kd2oba63JACRWvu/s1600/1520245353138.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfVC1FRDgfv_3rf4_EtG7cERfeZg9DIqLLkg_6eQ_xSDC5lxSYEn5OZx7YkKERlH0FpizUPI-4kejIBdtWbFCjcofKIFe19uKj_U4rNShWiiVRShA3N65vc430r3ZY7kd2oba63JACRWvu/s640/1520245353138.jpg" /> </a> </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-11191617060418521302018-03-03T10:43:00.001+07:002022-09-04T10:54:07.570+07:00Kearifan Kurikulum Terbarukan<p dir="ltr"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqLMeASTL-VDx_ouynQd9WqWvhOztplM8cmDBxlszQ7Q-tW2DqLc1-3p6MQq1SIZRPnEmT21DBaDXvjxPlf6zlDBWmGOlt0ZmWNqAspAyGuoTSSkdmHvQbLaGUZYNNfA4IZg2sVdPKUTBE/s1600/1520052560578.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqLMeASTL-VDx_ouynQd9WqWvhOztplM8cmDBxlszQ7Q-tW2DqLc1-3p6MQq1SIZRPnEmT21DBaDXvjxPlf6zlDBWmGOlt0ZmWNqAspAyGuoTSSkdmHvQbLaGUZYNNfA4IZg2sVdPKUTBE/s640/1520052560578.jpg" /></a><b>Kearifan Kurikulum Terbarukan</b>. Tidak perlu gonta ganti wadah. Karena sejatinya dinamika kurikulum adalah keniscahyaan. Berapa anggaran negara yang kocar-kacir hanya untuk seremonial sosialisasi dinamika kurikulum. Ini adalah perilaku lewah yang harus dihentikan. </p>
<p dir="ltr">Saya membayangkan, ketika dinamika kurikulum selalu dijadikan program seremonial belaka, maka yang terjadi adalah kekacauan layanan publik belaka. Entah kali berapa kelas harus kosong, siswa tidak terurus, dan sekolah harus ribet mengatur administrasi kekurikuluman. Namun endingnya adalah copypaste administratif usai seremonial dinamika kurikulum.</p>
<p dir="ltr">Kurikulum dan Kearifan Tumbuhan</p><p dir="ltr">Tumbuhan adalah sumber energi yang terbarukan. Hingga sekarang jenis tumbuhan macam apapun sudah terbukti mampu menghasilkan oksigen, serat, carbon, hingga cadangan makanan. Apapun tumbuhannya. Hanya perlu tindakan yang disiplin untuk memperhatikan asupan mineral dalam habitatnya. Jika hal tersebut berlalu sesuai kedisiplinan hukumnya, pastinya tumbuhan akan selalu terbarukan dalam menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk alam semesta.<br /></p>
<p dir="ltr">Belajar dari kearifan tumbuhan itulah, saya ingin mengajukan tindakan kurikulum di setiap satuan layanan pendidikan dengan konsep kurikulum terbarukan. </p>
<p dir="ltr">Dinamika kurikulum yang ada, harusnya tidak lagi banyak kemasan wadahnya. Buatlah kesepakatan nasional bahwa wadah kurikulum kita adalah kurikulum nasional. Titik tanpa pengecualian. </p>
<p dir="ltr">Isi, Aroma, dan Rasa </p><p dir="ltr">Selepas itu, wadah yang memihak kepada pemuliaan kepentingan nasional inilah, perlu disentuh dengan isi, aroma, dan rasa. Memberi isi, aroma, dan rasa akan lebih hemat, daripada mencetak wadah yang kosong.<br /></p>
<p dir="ltr">Perihal isi, tentu semua sudah tahu bahwa filosofi isi kurikulum adalah untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Apa yang belum adil diberikan kepada rakyat, negara berkewajiban untuk merencanakan sumber daya manusianya melalui kurikulum. Perihal isi sungguh jelas dalam nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Jika isi kurikulum adalah mata pelajaran dan materinya, maka isi kurikulum harus tunduk dan patuh terhadap isi Pancasila dan UUD 1945. Selesai dan mudah tanpa bertele-tele yang menguras banyak energi bangsa. </p>
<p dir="ltr">Jika urusan wadah kurikulum nasional kita telah selesai, selanjutnya adalah urusan aroma. Aroma macam apapun yang dihasilkan, adalah tidak hanya tergantung pada bahannya, tetapi juga tindakannya. Semakin banyak sentuhan senang dan cinta dalam hal materi pembelajaran yang ada, maka semakin beraroma yang menggugah semangat belajar para pemulia ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ada. Selama para pelayan layanan pendidikan tidak senang dan cinta dengan pekerjaannya, mustahil kurikulum yang kita gunakan akan menebar aroma khas yang penuh dengan citrarasa.</p>
<p dir="ltr">Selanjutnya adalah tentang rasa. Rasa yang menarik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah rasa senasip dan sepenanggungan. Perasaan menjadi satu dari bagian yang lain adalah kuncinya. Bagian ini memang cukup sulit untuk diwujudkan. Tetapi tidak kemudian adalah mustahil. </p><p dir="ltr">Lantas bagaimana mewujudkan kurikulum yang sama rasa, senasib, dan sepenanggungan? Untuk hal ini, isi dan aroma kurikulum tidak lagi bediri sendiri. Isi dan aromanya harus tercicipi semuanya. Bukan sebaliknya, rasa kurikulum semakin jauh dari rasa keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Jangan kemudian rasa manis hanya ada di sekolah dekat para penguasa. Adapaun pahit semakin berasa di sekolah-sekolah yang jauh dari penguasa. </p><p dir="ltr"><i>bersambung, nembe ono tamu ngajak ngopi</i></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4Ti1_QK1RaQCl8iJIsz3TUdtyLYmokGo2_Xq6wYOuofFn1qFuqSnHL-Kc_TPkN7x0FMDH_zCZW4LZ5ycrcagbmWQKTkpInltcQ9pnMpLeJVHRGASU0YmztT_ZdjDuicgAinFsXUod1nFR/s1600/1520051821855.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4Ti1_QK1RaQCl8iJIsz3TUdtyLYmokGo2_Xq6wYOuofFn1qFuqSnHL-Kc_TPkN7x0FMDH_zCZW4LZ5ycrcagbmWQKTkpInltcQ9pnMpLeJVHRGASU0YmztT_ZdjDuicgAinFsXUod1nFR/s640/1520051821855.jpg" /> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_tTydPgMAgZKiaR9Lfebo4aVw4qo_7ajcbmHC82k-vvG7shNNljgFEIBHJ5e9Vf6W_teXeiezgQxKPgo1UMAvRNFv6s2x6lqFAcoCK1hYg1XFwe5cdUUNVHxl-1easmxbrCyGL-IK6d8-/s1600/1520052623234.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_tTydPgMAgZKiaR9Lfebo4aVw4qo_7ajcbmHC82k-vvG7shNNljgFEIBHJ5e9Vf6W_teXeiezgQxKPgo1UMAvRNFv6s2x6lqFAcoCK1hYg1XFwe5cdUUNVHxl-1easmxbrCyGL-IK6d8-/s640/1520052623234.jpg" /> </a> </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-744375531454961802018-03-01T20:46:00.004+07:002022-09-04T11:14:10.325+07:00Buah Dondong Terbaik di Kabupaten Rembang adalah Dondong Desa Wuwur <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY4_pDVTDl_5NEhFkQzZgAESS8Rq2t5nharKSSl00zlIHv5hDGHGuWWRoSYJu66wZVo0e105mIpUXxSJlZoxcybvHP6wXp947ZLSHItjCCx2hGs5PUHtEY7jMdALzryLwdvLhqjd71-sB-/s1600/buah+gedondong++%25281%2529.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><b><img border="0" data-original-height="1040" data-original-width="780" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY4_pDVTDl_5NEhFkQzZgAESS8Rq2t5nharKSSl00zlIHv5hDGHGuWWRoSYJu66wZVo0e105mIpUXxSJlZoxcybvHP6wXp947ZLSHItjCCx2hGs5PUHtEY7jMdALzryLwdvLhqjd71-sB-/s640/buah+gedondong++%25281%2529.jpg" width="480" /></b></a></div>
<b><br />
Buah Dondong Terbaik di Kabupaten Rembang adalah Dondong Desa Wuwur</b>. Tak asing lagi dengan buah ini. Bentuknya bulat warnanya hijau. Biasanya juga berwarba hijau muda dan hijau tua. Jika buanya sudah matang , kulitnya berwarna kuning. Masyarakat desa Wuwur kecamatan Pancur kabupaten Rembang menyebutnya dondong atau buah gedondong.<br />
<br />
Di kawasan kabupaten Rembang, buah dondong spesial dapat kita jumpai di daerah Bulu Manting kecamatan Sulang, Sukun desa Dadapan kecamatan Sedan, dan Sendangcoyo kecamatan Lasem. Tetapi dondong wuwur Kecamatan Pancur juga tidak kalah lho. Buahnya besar dengan berasa manis-manis masam.<br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3UePgycE4zw4SHPYKNhWW6upHghGHNF0iY22Ny0apIxxnmO31T8E7CML8uY0h1LnssbQ_XBh8Gsu52iN8GTs4F13Fgx9IsowyTU7aIhI5-W75KLKgvI8TzyNG3mniAug1okWmVMRZEl4c/s1600/buah+gedondong++%25282%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1040" data-original-width="780" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3UePgycE4zw4SHPYKNhWW6upHghGHNF0iY22Ny0apIxxnmO31T8E7CML8uY0h1LnssbQ_XBh8Gsu52iN8GTs4F13Fgx9IsowyTU7aIhI5-W75KLKgvI8TzyNG3mniAug1okWmVMRZEl4c/s640/buah+gedondong++%25282%2529.jpg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
Tampak anak-anak sedang memanen buah dondong. Berasa yang khas dengan asam manis dan manis asam, buah ini kerap menjadi bahan rujak. Buah ini berasa masam-asam manis. Saat dimakan, buah dondong bisa menampilkan ekspresi wajah khas manis-manis masam. Penikmat buah dijamin bermimik manis dan fresh saat memakannya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnrtzZ7sROqtD2FzV_d8gT81nArsjPAWokLtI5tKkMrfuhoNlxn6bT53Y5Re4hYYLEnP5eIPbM6tpUOzCRXMkO3i5Cl386iE6uBsFuw64N_plXTW6CPp8h-moN7PLZOnH_rFBFIYmCswlc/s1600/buah+gedondong++%25283%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1040" data-original-width="780" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnrtzZ7sROqtD2FzV_d8gT81nArsjPAWokLtI5tKkMrfuhoNlxn6bT53Y5Re4hYYLEnP5eIPbM6tpUOzCRXMkO3i5Cl386iE6uBsFuw64N_plXTW6CPp8h-moN7PLZOnH_rFBFIYmCswlc/s640/buah+gedondong++%25283%2529.jpg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
Saat memanen saja ekspresinya masam-masam manis, apalagi kalau sudah turun dari pohonnya, pasti dijamin manis. </div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-3508176463251454892018-02-28T23:17:00.006+07:002022-09-04T11:14:27.184+07:00Potensi Wisata Sungai Desa Trenggulunan Rembang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPeWk16hbzfc8ccYEp5P4mkmfcAUvCBNSjVWVxV3jtYkaUPjAPKFMwqOXrM-qQQPkvEMKWMaucGv2K5KSxHNCRPVaRsXLC2P0klCdlfLhbChQvOmC8gl6D2mu0ExdejCn_aGUbznSwvbPJ/s1600/DSCF3269.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPeWk16hbzfc8ccYEp5P4mkmfcAUvCBNSjVWVxV3jtYkaUPjAPKFMwqOXrM-qQQPkvEMKWMaucGv2K5KSxHNCRPVaRsXLC2P0klCdlfLhbChQvOmC8gl6D2mu0ExdejCn_aGUbznSwvbPJ/s640/DSCF3269.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"><b>Potensi Wisata Sungai Desa Trenggulunan</b>. Suasana Kali Trenggulunan sore itu (26/2) terasa asri. Alur alir yang mengalir menabrak bebatuan kali telah mengirim pesan suara khas alir air yang menenangkan. Saya dan mas Ali (teman jalan) sudah merencanakan, usai naik dari kebun buah naga, akan menyempatkan menikmati alur alir yang tenang itu.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;">Sore menjelang petang sungguh terasa sejuk. Kaki, tangan, dan muka segera menyatu dengan segarnya air kali. Usai menyatukan anggota badan, saat menyapu rambut hingga basah. Ingin rasanya mandi, namun ketiadaan pakaian ganti telah mengunci keinginan.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;">Bebatuan di Kali Trenggulunan masih tampak alami. Berderet acak telah memberi kesan bahwa kali ini masih perawan. Ukuran dan posisi yang tidak beraturan, semakin memberi pesan sebaran batu di kali trenggulunan aman dari campur tangan keinginan. Semua materi yang ada di kali ini, menyatu dan menenangkan. </span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5_vm7AsuMfD1xRHHLok9GP_LkNMbP1fwq1uwM52DkO2xl2CcHZW4kPBKgIA_N71TJIqWrffz6a3dAjdZFgfVx1IecoAy_EHfCUN4bPYdtMcipmCZ7jOKUTvWeneN9ZA9q_T9OHt1Su45z/s1600/DSCF3267.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5_vm7AsuMfD1xRHHLok9GP_LkNMbP1fwq1uwM52DkO2xl2CcHZW4kPBKgIA_N71TJIqWrffz6a3dAjdZFgfVx1IecoAy_EHfCUN4bPYdtMcipmCZ7jOKUTvWeneN9ZA9q_T9OHt1Su45z/s640/DSCF3267.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;">Batu kali yang melebar, sangat cocok untuk duduk-duduk menikmati keasrian Kali Trenggulunan. Sembari menikmati hilir mudik ikan wader dan serangga air, membuat betah sore itu untuk tetap di kali, walau kurang jernih karena baru saja turun hujan. Semoga Kali Trenggulunan ini tetap terjaga keasriannya. Sembari melangkahkan kaki meninggalkan kali, saya membayangkan jika semua kali yang ada di Rembang masih asri seperti desa di Trenggulunan. Semoga terjaga dan dijaga selalu. Lestari alam dan batinku. Salam Rahyu. </span></td></tr>
</tbody></table>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-31048372921476001962018-02-28T23:12:00.006+07:002022-09-04T11:22:37.077+07:00Akses Jalan Menuju Wisata Buah Naga Desa Trenggulunan <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiICuQKtyoOE4epCb6JMQ5nNhoPyjHcPRrnaLrMlD7VNEHk4qHkPC8K3ZJJJxqRFu8ylUQqqsMLsasW7luX-GQCjuHtIPwXdm9597NyQeFxQcBKO9NIJXZv_fYT0rLoocnSWiD37zcHDj73/s1600/DSCF3134.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiICuQKtyoOE4epCb6JMQ5nNhoPyjHcPRrnaLrMlD7VNEHk4qHkPC8K3ZJJJxqRFu8ylUQqqsMLsasW7luX-GQCjuHtIPwXdm9597NyQeFxQcBKO9NIJXZv_fYT0rLoocnSWiD37zcHDj73/s640/DSCF3134.JPG" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;">Ini adalah suasana persawahan desa Trenggulungan. Melalui pematang atas, kunjungan pertama saat itu. Namun saat sore ini (26/2) saya bertiga lewat pematang sawah bawah karena akses jalan yang biasa terlewati sedang diperbarui. Musim Tanam padi (MT2) sedang dimulai. Inilah akses jalan menuju kebun buah <a href="http://suhadirembang.blogspot.co.id/2018/02/akhirnya-bunga-naga-bicara.html" target="_blank">naga</a>. Di ujung sudut sawah terdapat tiga gubuk. Digubuk inilah para petani biasanya melepas rehat usai menggarap sawahnya. Tampak pakaian ganti yang didekatnya terdapat sarung bermotif kotak dengan ragam warna yang sudah mulai memudar. Di gubuk-gubug inilah, pemulia tanah Trenggulunan melangsungkan temu sapa. Tampak juga ranting-ranting kecil setengah arang. Bonggol ketela dan jagung juga tampak berserak.</span><br /><span style="font-size: small;"><br /></span><span style="font-size: small;">Dalam mengolah sawah gunung ini, Petani menggunakan cangkul. Sawah terasering hasil adaptasi alur dan alir air pegunungan, tampak menyusun lanscap sawah. Petani Trenggulunan tidak menggunakan alat traktor. Dan juga tidak tampak menggunakan luku dan sapi dalam mengolah hamparan sawahnya. Benar. Tepat di sudut gubuk belakang, tiga petani menyapa senyum. "Lho mas, buahe isih enom mas. paling telungminggunan maneh mas," sapa mereka. Saya bertiga pun bercakap cepat, karena mengingat sebentar lagi senja tiba, usai mendapat ijin bahwa kawasan buah naga telah diperbolehkan dikunjungi. </span></td></tr></tbody></table><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgeHrIJdAaMGexg2lxeb57c3L81c_3FwV1SmHZ4FVZ8kaZhdTUJDywtUrO26ouvTEn2dCGHWZAnzpims0Vp31pV-Wy4a35sVjpDuLgY4RAJovAN-D9w_hW9Y3Gs1qlIwzcU9qk1QPbefl5/s1600/DSCF3129.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgeHrIJdAaMGexg2lxeb57c3L81c_3FwV1SmHZ4FVZ8kaZhdTUJDywtUrO26ouvTEn2dCGHWZAnzpims0Vp31pV-Wy4a35sVjpDuLgY4RAJovAN-D9w_hW9Y3Gs1qlIwzcU9qk1QPbefl5/s640/DSCF3129.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;">Untuk mengucap sapa pengunjung kebun buah naga, masyarakat desa Trenggulunan menggunakan papan selamat datang yang di pajang di pohon jalan desa. "Selamat Datang di Agro Wisata Buah Naga," tertulis jelas. Masyarakat desa tampaknya sudah mengidentikkan bahwa desanya adalah pemulia tanaman buah naga yang siap dikunjungi oleh siapa saja. Semoga terwujud mimpi kreatif para petani Trenggulunan kecamatan Pancur kabupaten Rembang Jawa Tengah ini. </span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;"><div style="text-align: left;"><br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTIPY8_NSBeOZxr_oU7PSyuyHYt87nEhAzw2eu4QBqhghOcESfVaznczIh1Ii1sSSav6V1nFQWIum9DBXB7a48qMeA4IxoNtVFFmOIWdXDSUCP4_HUXAbEhJ9urcB8KTSG00Cjq2ibRZBO/s1600/DSCF3135.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTIPY8_NSBeOZxr_oU7PSyuyHYt87nEhAzw2eu4QBqhghOcESfVaznczIh1Ii1sSSav6V1nFQWIum9DBXB7a48qMeA4IxoNtVFFmOIWdXDSUCP4_HUXAbEhJ9urcB8KTSG00Cjq2ibRZBO/s640/DSCF3135.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;">Jalanan ini ada di balik hamparan sawah yang ada di gambar sebelumnya. Tajam menukik ke bawah. Jalanannya terjal berbatu acak. Sawah berbatu inilah yang kerap menjadi tanda bahwa lokasi ini adalah kawasan pegunungan. Naik turun terjal untuk mencapai lokasi agro wisata buah <a href="http://suhadirembang.blogspot.co.id/2018/02/kuncup-bunga-buah-naga.html" target="_blank">naga</a> Trenggulunan. </span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiWoE80J3TYcEaZN8FcaH9bv3zGpGjmeiGD-dx1GpC9WauIBqKKA1cubrxA3CPRWPpaaTb03JAwPTKPCVTzIMM0n34wWkGpHXPNAe4TcEEMU7Wx2L6WzGYnMYot4juvVXsf5_lnYmwOAIW/s1600/DSCF3138.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiWoE80J3TYcEaZN8FcaH9bv3zGpGjmeiGD-dx1GpC9WauIBqKKA1cubrxA3CPRWPpaaTb03JAwPTKPCVTzIMM0n34wWkGpHXPNAe4TcEEMU7Wx2L6WzGYnMYot4juvVXsf5_lnYmwOAIW/s640/DSCF3138.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;">Ini adalah kali trenggulunan. Kali ini membelah fungsi lahan desa Trenggulunan. Sebelah timur kali, lahan difungsikan untuk persawahan. Sebelah baratnya, semua lahan difungsikan untuk perkebunan dan hutan. Ulasan kali trenggulunan ini dapat dilihat pada tulisan <a href="http://suhadirembang.blogspot.co.id/2018/02/kali-trenggulunan.html" target="_blank">kali trenggulunan</a>. </span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib3psv2RjMI1gqKPmuGTImQWGG2PA8YfhvkERJgCQXLX7BBBFKGSGrGZvf6AWIo9jwT3eENiW1nxM0cj8rNnC0DAwdK_TDRe1VSSi893qyP2IU3SYpCJw132TN_o0coVWDcbG3zx0b6h3S/s1600/DSCF3140.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib3psv2RjMI1gqKPmuGTImQWGG2PA8YfhvkERJgCQXLX7BBBFKGSGrGZvf6AWIo9jwT3eENiW1nxM0cj8rNnC0DAwdK_TDRe1VSSi893qyP2IU3SYpCJw132TN_o0coVWDcbG3zx0b6h3S/s640/DSCF3140.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;">Tampak gelap. Memang benar-benar gelap. Kali ini mas ali tidak merubah setting camera. Tampak tanggan mas ali sedang menunjukkan memasuki areal hutan jati. Sore itu (26/2) terasa asri. Suasana pascaturun hujan semakin menambah kelembutan angin yang menerjang disela-sela pepohonan jati. Terhampar cukup luas hutan jatinya. Suatu saat, ingin sekali mengajak teman-teman saya bertandang ke hutan jati trenggulunan ini. Posisi lahan berteras tampaknya cukup asyik untuk memandang lanscap sekitarnya. </span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDxunf5TeDv15HTSL2lnxw5yu8NxsZ4e_TFM5Hi9waffwBlDg3RbKLapp0I0ECKkIQQnPPZKvIqsB0dFLj7OYfFclbELJdC1-YZZJ2qiA_pj2w1ZG42lBjOww94bSHbfKJqTznqD5RAQom/s1600/DSCF3141.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDxunf5TeDv15HTSL2lnxw5yu8NxsZ4e_TFM5Hi9waffwBlDg3RbKLapp0I0ECKkIQQnPPZKvIqsB0dFLj7OYfFclbELJdC1-YZZJ2qiA_pj2w1ZG42lBjOww94bSHbfKJqTznqD5RAQom/s640/DSCF3141.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;">Ini adalah foto saya dan mas adit tepat di tengah-tengah hutan jati trenggulunan. Wajahku dan wajah mas adit tidak kelihatan. Gelap gulita. Ini menandakan kerapatan pohon jati dan tanda jarum jam ada dalam posisi arah pukul senja, sekitar pukul 16.00 wib. Terlihat cahaya menerobos sudut lurus landai berkelok, menabrak pepohonan jati trenggulunan. Kawasan buah <a href="http://suhadirembang.blogspot.co.id/2018/02/wahai-bunga-naga-bicaralah.html" target="_blank">naga</a> masih di depannya, sekitar sepuluh menitan untuk mencapainya. </span></td></tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
<br />
<iframe allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/H41fz_SJJGg" width="555"></iframe>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-34686956087521618482018-02-28T23:12:00.002+07:002022-09-04T11:14:43.601+07:00Menuju Wisata Buah Naga Desa Trenggulunan Rembang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgeHrIJdAaMGexg2lxeb57c3L81c_3FwV1SmHZ4FVZ8kaZhdTUJDywtUrO26ouvTEn2dCGHWZAnzpims0Vp31pV-Wy4a35sVjpDuLgY4RAJovAN-D9w_hW9Y3Gs1qlIwzcU9qk1QPbefl5/s1600/DSCF3129.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgeHrIJdAaMGexg2lxeb57c3L81c_3FwV1SmHZ4FVZ8kaZhdTUJDywtUrO26ouvTEn2dCGHWZAnzpims0Vp31pV-Wy4a35sVjpDuLgY4RAJovAN-D9w_hW9Y3Gs1qlIwzcU9qk1QPbefl5/s640/DSCF3129.JPG" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"><b>Jalanan Menuju Wisata Buah Naga Desa Trenggulunan Rembang</b>. Untuk mengucap sapa pengunjung kebun buah naga, masyarakat desa Trenggulunan menggunakan papan selamat datang yang di pajang di pohon jalan desa. "Selamat Datang di Agro Wisata Buah Naga," tertulis jelas. Masyarakat desa tampaknya sudah mengidentikkan bahwa desanya adalah pemulia tanaman buah naga yang siap dikunjungi oleh siapa saja. Semoga terwujud mimpi kreatif para petani Trenggulunan kecamatan Pancur kabupaten Rembang Jawa Tengah ini. </span></td></tr></tbody></table><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiICuQKtyoOE4epCb6JMQ5nNhoPyjHcPRrnaLrMlD7VNEHk4qHkPC8K3ZJJJxqRFu8ylUQqqsMLsasW7luX-GQCjuHtIPwXdm9597NyQeFxQcBKO9NIJXZv_fYT0rLoocnSWiD37zcHDj73/s1600/DSCF3134.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiICuQKtyoOE4epCb6JMQ5nNhoPyjHcPRrnaLrMlD7VNEHk4qHkPC8K3ZJJJxqRFu8ylUQqqsMLsasW7luX-GQCjuHtIPwXdm9597NyQeFxQcBKO9NIJXZv_fYT0rLoocnSWiD37zcHDj73/s640/DSCF3134.JPG" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"><br />Ini adalah suasana persawahan desa Trenggulungan. Melalui pematang atas, kunjungan pertama saat itu. Namun saat sore ini (26/2) saya bertiga lewat pematang sawah bawah karena akses jalan yang biasa terlewati sedang diperbarui. Musim Tanam padi (MT2) sedang dimulai. Inilah akses jalan menuju kebun buah <a href="http://suhadirembang.blogspot.co.id/2018/02/akhirnya-bunga-naga-bicara.html" target="_blank">naga</a>. Di ujung sudut sawah terdapat tiga gubuk. Digubuk inilah para petani biasanya melepas rehat usai menggarap sawahnya. Tampak pakaian ganti yang didekatnya terdapat sarung bermotif kotak dengan ragam warna yang sudah mulai memudar. Di gubuk-gubug inilah, pemulia tanah Trenggulunan melangsungkan temu sapa. Tampak juga ranting-ranting kecil setengah arang. Bonggol ketela dan jagung juga tampak berserak.</span><br /><span style="font-size: small;"><br /></span><span style="font-size: small;">Dalam mengolah sawah gunung ini, Petani menggunakan cangkul. Sawah terasering hasil adaptasi alur dan alir air pegunungan, tampak menyusun lanscap sawah. Petani Trenggulunan tidak menggunakan alat traktor. Dan juga tidak tampak menggunakan luku dan sapi dalam mengolah hamparan sawahnya. Benar. Tepat di sudut gubuk belakang, tiga petani menyapa senyum. "Lho mas, buahe isih enom mas. paling telungminggunan maneh mas," sapa mereka. Saya bertiga pun bercakap cepat, karena mengingat sebentar lagi senja tiba, usai mendapat ijin bahwa kawasan buah naga telah diperbolehkan dikunjungi. </span></td></tr></tbody></table><div style="text-align: left;"><br /></div><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTIPY8_NSBeOZxr_oU7PSyuyHYt87nEhAzw2eu4QBqhghOcESfVaznczIh1Ii1sSSav6V1nFQWIum9DBXB7a48qMeA4IxoNtVFFmOIWdXDSUCP4_HUXAbEhJ9urcB8KTSG00Cjq2ibRZBO/s1600/DSCF3135.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTIPY8_NSBeOZxr_oU7PSyuyHYt87nEhAzw2eu4QBqhghOcESfVaznczIh1Ii1sSSav6V1nFQWIum9DBXB7a48qMeA4IxoNtVFFmOIWdXDSUCP4_HUXAbEhJ9urcB8KTSG00Cjq2ibRZBO/s640/DSCF3135.JPG" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;">Jalanan ini ada di balik hamparan sawah yang ada di gambar sebelumnya. Tajam menukik ke bawah. Jalanannya terjal berbatu acak. Sawah berbatu inilah yang kerap menjadi tanda bahwa lokasi ini adalah kawasan pegunungan. Naik turun terjal untuk mencapai lokasi agro wisata buah <a href="http://suhadirembang.blogspot.co.id/2018/02/kuncup-bunga-buah-naga.html" target="_blank">naga</a> Trenggulunan. </span></td></tr></tbody></table><div style="text-align: left;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiWoE80J3TYcEaZN8FcaH9bv3zGpGjmeiGD-dx1GpC9WauIBqKKA1cubrxA3CPRWPpaaTb03JAwPTKPCVTzIMM0n34wWkGpHXPNAe4TcEEMU7Wx2L6WzGYnMYot4juvVXsf5_lnYmwOAIW/s1600/DSCF3138.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiWoE80J3TYcEaZN8FcaH9bv3zGpGjmeiGD-dx1GpC9WauIBqKKA1cubrxA3CPRWPpaaTb03JAwPTKPCVTzIMM0n34wWkGpHXPNAe4TcEEMU7Wx2L6WzGYnMYot4juvVXsf5_lnYmwOAIW/s640/DSCF3138.JPG" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;">Ini adalah kali trenggulunan. Kali ini membelah fungsi lahan desa Trenggulunan. Sebelah timur kali, lahan difungsikan untuk persawahan. Sebelah baratnya, semua lahan difungsikan untuk perkebunan dan hutan. Ulasan kali trenggulunan ini dapat dilihat pada tulisan <a href="http://suhadirembang.blogspot.co.id/2018/02/kali-trenggulunan.html" target="_blank">kali trenggulunan</a>. </span></td></tr></tbody></table><div style="text-align: left;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib3psv2RjMI1gqKPmuGTImQWGG2PA8YfhvkERJgCQXLX7BBBFKGSGrGZvf6AWIo9jwT3eENiW1nxM0cj8rNnC0DAwdK_TDRe1VSSi893qyP2IU3SYpCJw132TN_o0coVWDcbG3zx0b6h3S/s1600/DSCF3140.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib3psv2RjMI1gqKPmuGTImQWGG2PA8YfhvkERJgCQXLX7BBBFKGSGrGZvf6AWIo9jwT3eENiW1nxM0cj8rNnC0DAwdK_TDRe1VSSi893qyP2IU3SYpCJw132TN_o0coVWDcbG3zx0b6h3S/s640/DSCF3140.JPG" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;">Tampak gelap. Memang benar-benar gelap. Kali ini mas ali tidak merubah setting camera. Tampak tanggan mas ali sedang menunjukkan memasuki areal hutan jati. Sore itu (26/2) terasa asri. Suasana pascaturun hujan semakin menambah kelembutan angin yang menerjang disela-sela pepohonan jati. Terhampar cukup luas hutan jatinya. Suatu saat, ingin sekali mengajak teman-teman saya bertandang ke hutan jati trenggulunan ini. Posisi lahan berteras tampaknya cukup asyik untuk memandang lanscap sekitarnya. </span></td></tr></tbody></table><div style="text-align: left;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDxunf5TeDv15HTSL2lnxw5yu8NxsZ4e_TFM5Hi9waffwBlDg3RbKLapp0I0ECKkIQQnPPZKvIqsB0dFLj7OYfFclbELJdC1-YZZJ2qiA_pj2w1ZG42lBjOww94bSHbfKJqTznqD5RAQom/s1600/DSCF3141.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDxunf5TeDv15HTSL2lnxw5yu8NxsZ4e_TFM5Hi9waffwBlDg3RbKLapp0I0ECKkIQQnPPZKvIqsB0dFLj7OYfFclbELJdC1-YZZJ2qiA_pj2w1ZG42lBjOww94bSHbfKJqTznqD5RAQom/s640/DSCF3141.JPG" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;">Ini adalah foto saya dan mas adit tepat di tengah-tengah hutan jati trenggulunan. Wajahku dan wajah mas adit tidak kelihatan. Gelap gulita. Ini menandakan kerapatan pohon jati dan tanda jarum jam ada dalam posisi arah pukul senja, sekitar pukul 16.00 wib. Terlihat cahaya menerobos sudut lurus landai berkelok, menabrak pepohonan jati trenggulunan. Kawasan buah <a href="http://suhadirembang.blogspot.co.id/2018/02/wahai-bunga-naga-bicaralah.html" target="_blank">naga</a> masih di depannya, sekitar sepuluh menitan untuk mencapainya. </span></td></tr></tbody></table></div></div><br /><iframe allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/H41fz_SJJGg" width="555"></iframe></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-27342517045277991122018-02-28T23:07:00.004+07:002022-09-06T14:17:56.071+07:00Khasiat Buah Pepaya Desa Trenggulunan Rembang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjzX_h2mYvR1tMO57yvp0ldCEUVZmDnU4c1unDjpGxpCUWb7VMIukYcBQgu9ivWcgYTN2tmmfxZCFnsfpLmkbPJuAwTIjCAyOynN31ggrufOC657EabphRh2JHXs9XvH_m6EIg_XTTXAZ6/s1600/DSCF3241.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjzX_h2mYvR1tMO57yvp0ldCEUVZmDnU4c1unDjpGxpCUWb7VMIukYcBQgu9ivWcgYTN2tmmfxZCFnsfpLmkbPJuAwTIjCAyOynN31ggrufOC657EabphRh2JHXs9XvH_m6EIg_XTTXAZ6/s640/DSCF3241.JPG" width="360" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtqqKELh_R8TGBbbKnuI39jHTvJ9sIYCZYrmc3i2bFNh2JxH_Ut2iU1KJ1Ier-Y578XvwhGR_CoF_Cb_zvSfJ08VQdGYt49FYm1or11FTAWxAsplKshdmV7QyxuDC6akFT4MBbc7qYauME/s1600/DSCF3242.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtqqKELh_R8TGBbbKnuI39jHTvJ9sIYCZYrmc3i2bFNh2JxH_Ut2iU1KJ1Ier-Y578XvwhGR_CoF_Cb_zvSfJ08VQdGYt49FYm1or11FTAWxAsplKshdmV7QyxuDC6akFT4MBbc7qYauME/s640/DSCF3242.JPG" width="360" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2ZntjFZ8UYGFihuXDXLyml9fSNVxhM55L_ps4x4cjEaL764rt2pVdnmxtqdbv8vgToog9B1JoJ0lvcq9Iuk626Y-oTYetW-XtdB8AN6mnqD7boVug4aspxvsAbbRie37NH5EJH-8wb3NV/s1600/DSCF3253.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2ZntjFZ8UYGFihuXDXLyml9fSNVxhM55L_ps4x4cjEaL764rt2pVdnmxtqdbv8vgToog9B1JoJ0lvcq9Iuk626Y-oTYetW-XtdB8AN6mnqD7boVug4aspxvsAbbRie37NH5EJH-8wb3NV/s640/DSCF3253.JPG" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdhXcg5lFEt6sDUuy6ERGvSSapDo-tGPTLvejg08DxEQ3AOmETYAgQfP3DbY4sZSXktVDskvz_YoO3dpo2jttf6wnGWnV2EMRQrgd_tcVGI_eEc8UHVcYb9WZZ7EtSxAs6zGUC870SK1NR/s1600/DSCF3258.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdhXcg5lFEt6sDUuy6ERGvSSapDo-tGPTLvejg08DxEQ3AOmETYAgQfP3DbY4sZSXktVDskvz_YoO3dpo2jttf6wnGWnV2EMRQrgd_tcVGI_eEc8UHVcYb9WZZ7EtSxAs6zGUC870SK1NR/s640/DSCF3258.JPG" width="640" /></a></div>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-86499914007935827302018-02-28T18:45:00.003+07:002022-09-06T14:19:33.072+07:00Pisang Putri Produk Unngulan Desa Trenggulunan Rembang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkhCe1pYgdN2MB_jPMHmGybHvsWk9y14jpowqZG1vidwndTKnFxsluA-q9lGBkC2UEPSdVebFzErb-TkmTm7ao5MFDoSa6FU1pIySXWaOQarZGnSjIiEQ1cur_vJjZRNjuPrDN3d-te1S7/s1600/DSCF3290.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkhCe1pYgdN2MB_jPMHmGybHvsWk9y14jpowqZG1vidwndTKnFxsluA-q9lGBkC2UEPSdVebFzErb-TkmTm7ao5MFDoSa6FU1pIySXWaOQarZGnSjIiEQ1cur_vJjZRNjuPrDN3d-te1S7/s640/DSCF3290.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Pisang, hasil buah masyarakat desa Trenggulunan kecamatan Pancur, Rembang. Masyarakat Trenggulunan menyebutnya gedang ulin.</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivlDtY_nI7xJKajXJQNFlQzyHd71UzLw96wgIKJrAPueJg7gZ2YCPErbxOta1L4sqLk1BYhsDmWVVxcCKanDfrZ_CDaFed7UpDvK2Y2mNIcbEIgjEazI_osHZri0wTKp-BQ58w5cCzGMrs/s1600/DSCF3291.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivlDtY_nI7xJKajXJQNFlQzyHd71UzLw96wgIKJrAPueJg7gZ2YCPErbxOta1L4sqLk1BYhsDmWVVxcCKanDfrZ_CDaFed7UpDvK2Y2mNIcbEIgjEazI_osHZri0wTKp-BQ58w5cCzGMrs/s640/DSCF3291.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Digeget leh bar madhang, unen-unen jawa tentang gedhang. Filosofi merakyat ini kerap diperdengarkan penutur. Filosifi yang bermuatan fungsi ini juga kerab dihubungan dengan buah pelengkap di meja makan. Gedhang selalu ada. Bukan karena unen-unen, tapi karena gedhang mudah tumbuh dan berbuah dimana saja. </span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvD8BZJCHTvJztqcu89MJj96lawC9z9bsHWS0xHhiKfzncbL-x0H-D7aRlfXy0pUmdWXFPxjwMfcIzVQKu2xMOC7zsw2-MVaW8yuyzhrHuj7gflYp4CulZlsFCUED_B6P6kRbfh3hlgMDd/s1600/DSCF3292.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvD8BZJCHTvJztqcu89MJj96lawC9z9bsHWS0xHhiKfzncbL-x0H-D7aRlfXy0pUmdWXFPxjwMfcIzVQKu2xMOC7zsw2-MVaW8yuyzhrHuj7gflYp4CulZlsFCUED_B6P6kRbfh3hlgMDd/s640/DSCF3292.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Gedhang ulin biasanya dikonsumsi oleh semua kalangan. Gedang ulin dapat dengan mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional. Buahan ini sangat lekat dengan deretan acara-acara keluaga hingga kenduri. Harga satu tandan gedhang ulin berkisar 20.000 hingga 25.000 rupiah. Untuk ukuran tandan kecil, harga nya bisa di bawahnya. </span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsQH7syRhA3ZM6r5QNG2dE6mp6WA9gZ12c-FNz_Rmrsb-Hz8cZQVxdgmoDRCNQt55WoKTzsAIbasFuYhgXTOuyrNLgM23VveT-xR_md5wDJwH2dvt7udRWLoXV2kmyozTcYKwysRHAJKyB/s1600/DSCF3294.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsQH7syRhA3ZM6r5QNG2dE6mp6WA9gZ12c-FNz_Rmrsb-Hz8cZQVxdgmoDRCNQt55WoKTzsAIbasFuYhgXTOuyrNLgM23VveT-xR_md5wDJwH2dvt7udRWLoXV2kmyozTcYKwysRHAJKyB/s640/DSCF3294.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;">Di desa Trenggulunan, gedhang ulin telah menjadi komoditas utama hasil buah masyarakat desa. Deretan pematang sawah yang memanjang tidak lepas dari tanaman gedhang ulin. Dan hampir semua kebun milik orang desa ini tumbuh gedhang ulin. Untuk melihat hasil panen gedhang ulin mereka, dapat dengan mudah dijumpai di setiap jalan setapak yang menghubungkan jalan utama dengan sawah dan kebun mereka. Petani Trenggulunan memanen gedhang ulin di saat sore hari. Gedhang yang kiranya sudah siap matang, dengan tekstur kulit halus dan njentuk, segera di panen. Hasil buah kebunnya berderet rapi. Mereka tanpa ragu dan hawatir karena warga desa Trenggulunan saling menjaga suasana yang aman dan tenang. Hasil panen sore itu, disatukan dalam tali dahan, sembari tertutupi beberapa tangkai daunnya.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;">Usai larut, perkiraan pukul setengah tiga, pemilik gedhang ulin membawanya ke pasar Pamotan dan juga Lasem. Gedhang ulin, sungguh terjaga oleh pemiliknya. Buah yang memang banyak memikat warga desa karena kenikmatan saat digeget yen leh bar madang</span>.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha0wlXVfIaVIWMlyeezNu0zPf7p72uR-U_p27veMRKwj0FQ2HEbTDGGq1AftcM28MHdEcs5hKodct9kBzt16ArZjk4QgJnwCm27jjFBMZccNrRO-75CqqPtIDXHYTNk09BP_Zs_95TkEZP/s1600/DSCF3296.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha0wlXVfIaVIWMlyeezNu0zPf7p72uR-U_p27veMRKwj0FQ2HEbTDGGq1AftcM28MHdEcs5hKodct9kBzt16ArZjk4QgJnwCm27jjFBMZccNrRO-75CqqPtIDXHYTNk09BP_Zs_95TkEZP/s640/DSCF3296.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;">Saat masak, gedhang ulin sangat menarik. Warnanya kuning lembut nan merona. Buah yang masak secara alamiah ini memiliki daging buah bertektur lembut dan berserat halus. Selain digeget leh bar madhang, gedhang ulin biasanya disukai anak-anak. Ukuran buah yang pas ketika di pegang anak, menjadi kudapan yang tak lekang bosan. Kandungan vitamin, kalsium, dan karbohidrat ini, juga cocok untuk mengganjal perut untuk menunda waktu makan yang terlewatkan.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 12.8px;"><iframe allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/4BWQEj0_FFQ" width="560"></iframe></span><br />
<span style="font-size: 12.8px;"><br /></span></td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4358140917744970960.post-44370231017101286312018-02-27T20:15:00.003+07:002022-09-06T14:21:08.124+07:00Ketika Bunga Buah Naga Bicara<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy1MwyXKD8YHeCl4NLAZbNzVGCbCuhi4qF-iHjSqMszVUEbBPtfpsVyX1UwQOS53ivlgk4H-jfNvk7anbnVgPpJgT8asVNvflkKrpSRCClGlfFOAHgHz6YJQAliQYpKRQUwWEx2IdxjVmc/s1600/DSCF3239.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy1MwyXKD8YHeCl4NLAZbNzVGCbCuhi4qF-iHjSqMszVUEbBPtfpsVyX1UwQOS53ivlgk4H-jfNvk7anbnVgPpJgT8asVNvflkKrpSRCClGlfFOAHgHz6YJQAliQYpKRQUwWEx2IdxjVmc/s640/DSCF3239.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Akhirnya bunga bicara. Bunga bicara dengan tubuhnya. Benar-benar seperti naga. Kelopak bunganya seperti sirip naga. Setiap ujungnya tajam seakan marah dengan warna merahnya. Komunikasi barikade yang apik. Walaupun sebenarnya buah sangat rapuh tanpa daya. </span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvaZpsch0W0fmdBoUi1_PIyOz7KERXXi5tnSknTQ8gUHETPFN7S9dtjsB-Ok9JWQSd4KkSmp9SzzwK-pi2v57egh5zH2iF8OyxQgvme9PUAKv0qfnkhNuSNRi3zRHHuHSquCj0d8pUSVKg/s1600/DSCF3249.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvaZpsch0W0fmdBoUi1_PIyOz7KERXXi5tnSknTQ8gUHETPFN7S9dtjsB-Ok9JWQSd4KkSmp9SzzwK-pi2v57egh5zH2iF8OyxQgvme9PUAKv0qfnkhNuSNRi3zRHHuHSquCj0d8pUSVKg/s640/DSCF3249.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Disaat tajamnya kelopak tidak lagi mengirim pesan garang, bunga naga cukup cerdas dalam menjaga inti. Disaat kelopak bunganya runtuh ditelan waktu, saat itulah kesan bahaya merespon semua tubuh buahnya. Bagaimanapun warna merah ini pasti memuat makna. Hanya saja manusia saat ini tidak lagi tertarik dinasehati oleh warna. </span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSG1afEozlz9va4N2yb8V6xlYgqmIHkUZm3FslvJKA0tNyaRBl_0q7XuE5bE6_cvXn4jsV9vgcLf4GOsl9VucXmkL06jVb-IlwpgCTK2MQSL2QTgUpD6kdasrz_PPeSZ9kHVlA5nY4y3KA/s1600/DSCF3252.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSG1afEozlz9va4N2yb8V6xlYgqmIHkUZm3FslvJKA0tNyaRBl_0q7XuE5bE6_cvXn4jsV9vgcLf4GOsl9VucXmkL06jVb-IlwpgCTK2MQSL2QTgUpD6kdasrz_PPeSZ9kHVlA5nY4y3KA/s640/DSCF3252.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Semakin memerah, semakin memerah. Selamat intimu dengan warnamu. Jaga dan terjagalah selalu. </span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<iframe allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/UqPDg1S8YAs" width="560"></iframe></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0